Selasa 02 Jan 2018 21:32 WIB

Akselerasi Pembangunan, Bupati Manggarai Barat Temu FEM IPB

Red: Winda Destiana Putri
Bupati & wakil bupati manggarai barat menyimak paparan tim ahli dari FEM IPB
Foto: Dok: IPB
Bupati & wakil bupati manggarai barat menyimak paparan tim ahli dari FEM IPB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabupaten Manggarai Barat sampai saat ini masih termasuk salah satu kabupaten yang tertinggal secara ekonomi bila dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain di Indonesia. Meski memiliki destinasi wisata yang mulai dikenal di kancah internasional, yakni Labuan Bajo yang terkenal dengan pulau komodo nya, hal itu belum cukup untuk mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan di Manggarai Barat yang saat ini masih diangka sekitar 20 persen.

Diperlukan strategi pembangunan yang terpadu dalam mendorong pengembangan sektor-sektor lain yang sesuai dengan potensi lokal guna melakukan percepatan pembangunan di Manggarai Barat. Hal ini terungkap dalam pertemuan tim ahli dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen (FEM), Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan Bupati beserta kepala-kepala dinas di kantor Bupati Manggarai Barat. Dalam kesempatan tersebut, tim ahli yang terdiri dari Dr. Alim Slamet Setiawan, Farida Ratna Dewi, Annisa dan Nesti Handayani, memaparkan hasil survey potensi yang telah dilakukan sepanjang akhir Desember 2017 di seluruh kecamatan yang berada di kabupaten Manggarai Barat.

Dalam paparannya, Alim menjelaskan,sejak ditetapkannya pulau komodo yang berada di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai salah satu dari sepuluh kawasan wisata utama nasional, kunjungan wisawatan baik domestik maupun mancanegara meningkat tajam dalam dua tahun terakhir dan akan menjadi trend di tahun-tahun medatang. Peningkatan ini, menurutnya, memberi peluang dan tantangan bagi sektor-sektor lain dalam konteks pembangunan daerah yang bisa mendukung laju pertumbuhan di sektor pariwisata.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh tim IPB, meningkatnya jumlah dan rata-rata lama tinggal wisatawan memerlukan pasokan yang memadai berupa produk-produk hasil pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Tantangannya adalah kesiapan pemerintah daerah, pelaku usaha, dan sumber daya manusia di Kabupaten Manggarai Barat sendiri dalam merespon dan memenuhi kebutuhan tersebut, sehingga pariwisata bisa menjadi penggerak ekonomi sektor-sektor lain.