REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Institut Manajemen Koperasi Indonesia (Ikopin) mengajak mahasiswa untuk mengembangkan digital marketing untuk memudahkan pengusaha pemula yang tengah mengembangkan usahanya. Direktur PIBI Ikopin Indra Fahmi mengatakan berdasarkan hasil kajian dan empirik yang dilakukan oleh PIBI menunjukkan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh sebagian besar Pengusaha Start Up di Indonesia itu sangat kompleks dan beraneka ragam. Mulai dari faktor yang bersifat internal maupun eksternal.
"Faktor internal yang sering menjadi masalah adalah masih rendah dan terbatasnya kompetensi SDM, modal, akses pasar, sistem pencatatan usaha, keterampilan memproses perizinan untuk usaha, jumlah barang yang yang diproduksi, dan keterampilan membuka akses terhadap lembaga pembiayaan serta berbagai informasi usaha," kata Indra, dalam seminar 'Digital Marketing Bagi Pengusaha Start Up'di Gedung Suhardani (GSG) Ikopin, Kamis (4/1).
Indra menambahkan untuk faktor eksternalnya adalah iklim usaha yang belum kondusif bagi pengembangan pengusaha pemula dan penciptaan wirausaha baru. Dalam memasarkan produk-produknya, menurut Indra pengusaha pemula masih mengalami berbagai kendala yang meliputi empar hal mendasar.
Pertama, ujarnya, belum memahami perbedaan antara pemasaran (marketing) dan penjualan (sales). Kedua sering mengandalkan harga yang murah sebagai strategi bersaing. Kemudian belum memahami konsep service.
"Yang keempat belum mampu membangun positioning and differentation," ucapnya.
Pengusaha pemula perlu mempertajam karakteristik usahanya agar memiliki posisi sehingga mampu bersaing dengan kompetitor sejenis. Salah satu peluang ke arah sana adalah dengan membidik masyarakat pengguna internet. Saat ini pengguna internet di Indonesia sekitar 132 juta orang, 40 persennya atau sekitar 106 juta orang adalah penggila media sosial.
Keunggulan internet dalam implementasi bisnis yaitu kemudahan konsumen untuk mengakses berbagai informasi yang mereka butuhkan, pemasar dapat menawarkan lebih banyak produk dan jasa, serta lebih cepat dan mudah mengumpulkan informasi tentang konsumennya.
Oleh karena itulah PIBI sebagai fasilitator bisnis Pengusaha Start Up berupaya untuk memberikan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan bagi Pengusaha Start Up agar mereka melek internet dan mampu mengoptimalkan media digital ini sebagai sarana bisnisnya, yaitu melalui Seminar "Digital Marketing Bagi Pengusaha Start Up".
Peluang bisnis melalui Internet di Indonesia sangat besar, karena 132,7 juta penduduk Indonesia adalah pengguna Internet. Sekitar 82 persen digunakan untuk mencari informasi tentang toko di sekitar mereka melalui mesin pencari. Saat ini bisnis online tumbuh hingga 80 persen lebih cepat dibandingkan dengan yang offline.
Melalui bisnis online, kata dia, ini akan mempermudah akses ke pelanggan baru di seluruh Indonesia, juga akses ke market baru di di luar daerah bahkan luar negeri, mempercepat pencapaian peningkatan penjualan dan pendapatan, memudahkan transaksi dengan konsumen dan suplier, biaya iklan lebih murah, membuka lapangan pekerjaan sebanyak 150 persen, dan bisnis online ini 12 kali lebih inovatif dibanding offline.