Kamis 25 Jan 2018 18:37 WIB

IPB Blacklist 3 Sekolah pada Seleksi Jalur SNMPTN

Ketiga sekolah terbukti curang saat mengisi nilai tahun lalu.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB)
Foto: antara
Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institut Pertanian Bogor (IPB) memberlakukan penalti atau memasukkan ke daftar hitam tiga sekolah yang dinyatakan terbukti melakukan kecurangan dalam mengisi nilai pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2017 lalu. Hal itu dilakukan sebagai bentuk ketegasan IPB, menindak segala bentuk praktik kecurangan dalam penerimaan mahasiswa jalur SNMPTN.

"Tidak banyak jumlahnya, tidak lebih dari tiga sekolah yang kami penalti pada SNMPTN 2018. Ya karena ketiganya terbukti secara sengaja melakukan kecurangan dalam pengisian nilai pada SNMPTN tahun lalu," ungkap Direktur Administrasi Pendidikan IPB Drajat Martianto, Kamis (25/1).

Meski begitu, Drajat enggan menyebut sekolah mana saja yang masuk daftar hitam dalam SNMPTN tahun ini. Sebenarnya, dia menambahkan, selama ini cukup banyak sekolah yang melakukan kesalahan dalam memasukkan data. Namun jika hal tersebut bukanlah kesalahan yang disengaja maka pihak IPB tidak akan memberi sanksi.

Dia mengumpamakan, ketika panitia SNMPTN IPB menyeleksi, kerap ditemukan nilai-nilai yang tidak sinkron antara nilai yang tertera dalam PDSS dan nilai yang ada dalam berkas fisik. Kesalahannya beragam, ada yang terletak ketika verifikasi, atau bahkan penginputan data oleh guru.

"Jadi banyak kami temukan kasus nilai yang tidak sinkron. Setelah kami telusuri, itu ternyata salah gurunya pas memasukkan data nilai siswa. Kasus seperti ini banyak, tapi ini tidak masalah, beda dengan yang disengaja," tegas dia.

Karena itu, dia mengimbau, agar siswa benar-benar teguh pendirian ketika hendak mendaftarkan diri kuliah di IPB. Sebab jika nanti dia diterima di IPB, dan malah tidak melakukan daftar ulang maka pihak IPB akan melakukan akan mengurangi kuota bahkan memberikan penalti ke sekolah tersebut.

"Jika dia tidak daftar ulang karena pilih universitas lain, tapi sebenarnya keterima di IPB, itu artinya dia mempermainkan dan tidak serius, dia juga menghambat siswa lain yang sebenarnya ingin masuk ke IPB," tegas dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement