REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuka departemen baru yakni departemen aktuaria. Departemen ini dibuka untuk menjawab tingginya kebutuhan tenaga aktuaris di Indonesia.
"Pendirian departemen aktuaria di ITS ini untuk membantu pemenuhan kebutuhan tenaga aktuaria yang masih sangat jarang di Indonesia," kata Kepala Laboratorium Statistika Ekonomi, Finansial dan Aktuaria R Mohamad Atok di Surabaya, Kamis (1/2).
Dosen Departemen Statistika ITS menjelaskan saat ini semakin banyak perusahaan dan pusat bisnis membutuhkan tenaga profesional yang mampu mengaplikasikan ilmu keuangan dan statistika. Namun hal itu, tidak didukung oleh jumlah sumber daya manusia yang memadai sebab tidak ada satupun perguruan tinggi negeri di Indonesia yang memiliki progam studi atau departemen yang sesuai dengan bidang tersebut.
Untuk itu, kata dia, pada tahun 2012 Menteri Pendidikan Nasional saat itu menginstruksikan pada lima perguruan tinggi negeri favorit di Indonesia untuk mendirikan departemen aktuaria.
"Kelima perguruan tinggi itu ITB, IPB, UGM, ITS dan UI. Namun tahun 2016 lalu baru IPB yang sudah membuka (departemen) aktuaria," katanya.
Dikatakan Atok, ITS sendiri memerlukan waktu selama dua tahun untuk menyiapkan berdirinya departemen aktuaria ini. Dengan suatu progam untuk mendukung berdirinya progam studi Aktuaria dengan cara memberikan pembekalan pada para dosen statistika. Selain itu, untuk menyukseskan progam studi baru ini, ITS juga bekerja sama dengan Universitas Waterloo di Kanada.
Dia menjelaskan bahwa 70 persen ilmu aktuaria juga dipelajari di statistika. Yang membedakannya hanyalah bahwa ilmu aktuaria selain membahas suatu peluang, juga menghitung risikonya.
Pada tahun 2018 ini, diharapkan departemen aktuaria ITS sudah bisa membuka pendaftaran melalui jalur SNMPTN, SBMPTN dan pendaftaran Program Kemitraan dan Mandiri (PKM). Ditargetkan total mahasiswa yang akan diterima dari ketiga jalur tersebut sebanyak 60 mahasiswa.
Ke depannya, setelah dibukanya departemen Aktuaria ini diharapkan juga akan memberi manfaat besar serta mampu memenuhi tingginya permintaan tenaga aktuaris di pasar bisnis Indonesia. Karena selama ini, pemenuhan tenaga aktuaris di Indonesia masih banyak diisi dari luar.
"Semoga Aktuaria ITS ini mampu berkontribusi besar dan mampu menyediakan tenaga profesional yang kompeten untuk Indonesia," ujarnya.