REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Modus perjokian untuk masuk ke perguruan tinggi hingga kini masih marak terjadi dengan berbagai metode. Apalagi saat ini perjokian yang terjadi bukan hanya mengincar program studi favorit seperti kedokteran. Akan tetapi juga sudah mulai mengincar program studi yang telah terakreditasi A.
Hal tersebut disampaikan Mawardi Achmad, selaku Kepala Urusan Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Penmaru UMY), saat menerima kunjungan dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), di Gedung KH. Ibrahim, Lantai 5 Kampus Terpadu UMY, Rabu (28/2). Kunjungan yang dilakukan UMJ tersebut salah satunya bertujuan untuk studi banding berkaitan dengan penerimaan mahasiswa baru.
"Metode perjokian saat ini tidak hanya dilakukan untuk masuk ke program studi yang favorit seperti kedokteran. Namun juga berbagai program studi yang lain juga saat ini sudah menjadi target incaran. Khususnya bagi program studi yang telah terakreditasi A," ujar Mawardi.
Mawardi juga menambahkan untuk mengatasi hal tersebut pihaknya membuat sebuah tim anti perjokian yang bekerjasama dengan pihak kepolisian. Selain membuat 5.000 jenis soal berbeda, metode terbaru yang diterapkan adalah finger print dan foto wajah.