Kamis 08 Mar 2018 20:34 WIB

Unas Kenalkan Hybrid Learning Magister Bisnis

Hybrid Learning memadukan antara sistem pembelajaran online dan onsite.

Universitas Nasional
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Universitas Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Universitas Nasional (Unas) mengenalkan konsentrasi terbaru di jenjang pendidikan strata dua (S2). Konsentrasi bernama Manajemen Bisnis yang akan menjadi salah satu konsentrasi unggulan di program studi Magister Manajemen, karena menerapkan metode Hybrid Learning.

Rektor Universitas Nasional, El Amry Bermawi Putera mengatakan Hybrid Learning memadukan antara sistem pembelajaran online dan onsite. Mahasiswa Manajemen Bisnis nantinya akan mendapatkan perkuliahan dengan perbandingan pertemuan tatap muka sebesar 50 persen dan sisanya melalui sistem online dari total 16 kali pertemuan dalam setiap semester. Materi perkuliahan online ini dibuat secara terencana dan terstruktur di 2 studio UNAS berteknologi terkini dengan peralatan yang didatangkan dari Korea.

"Hybrid Learning ini bertujuan untuk menjangkau masyarakat yang berkeinginan untuk meningkatkan kompetensi dan kualifikasinya tanpa ada kendala jarak dan waktu.  Para pengajarnya bergelar professor dan doktor lulusan dari Universitas di dalam maupun luar negeri," ujar El Amry, Kamis (8/3).

Selain pengajar bergelar profesor dan doktor dari dalam negeri, S2 Manajemen Bisnis ini juga akan mendapatkan perkuliahan dari profesor dari berbagai universitas terkemuka di dunia. Seperti dari Cornell Universitity, New York University, University of Florida dari Amerika Serikat serta profesor tamu dari Korea dan Singapura.

Universitas Nasional turut menggandeng Cyber Hankuk University of Foreign Studies salah satu universitas terbaik di Korea yang telah menerapkan sistem pembelajaran berbasis online pada konsentrasi ini.

El Amry menambahkan, Manajemen Bisnis ini nantinya akan menjadi cikal bakal program MBA di Indonesia. Pembukaan konsentrasi bisnis diambil karena melihat pangsa pasar di Indonesia yang masih sangat luas. Di dunia, program MBA, merupakan salah satu program studi yang paling diminati. Indonesia, dengan jumlah penduduk sebesar 250 juta jiwa, kata Amry, seharusnya dapat meningkatkan peminatannya terhadap bidang kewirausahaan/ bisnis agar ekonomi negara menjadi lebih maju.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016 menunjukkan rasio wirausaha di Indonesia baru mencapai 3,10 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Jumlah ini, memang sudah meningkat dibandingkan dengan beberapa tahun lalu dimana rasio tersebut tidak mencapai 1 persen. Namun, apabila dibandingkan dengan pertumbuhan wirausaha di negara-negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura, Indonesia masih tertinggal jauh.

Di Thailand, rasio wirausaha sebesar 4 persen, Malaysia mencapai 5 persen, dan di Singapura, rasionya mencapai 7 persen dari jumlah penduduk. Untuk itu, El Amry mengundang seluruh warga negara Indonesia untuk mengambil Manajemen Bisnis di Universitas Nasional dengan sistem perkuliahan berbasis online dan biaya kuliah yang sangat terjangkau dan dapat diselesaikan hanya dalam 3 semester saja.

Guna membantu pemerintah mengentaskan pengangguran dengan meningkatkan kompetensi para lulusan, Universitas Nasional turut memberikan beasiswa biaya kuliah sebesar 50 persen untuk seluruh lulusan perguruan tinggi jenjang S1 yang ingin menekuni Manajemen Bisnis pada angkatan pertama nanti. Selain itu, Universitas Nasional juga memberikan garansi uang kembali untuk lulusan Manajemen Bisnis apabila dalam kurun waktu 6 bulan pasca lulus, belum mendapatkan pekerjaan.

"Ini adalah sebuah terobosan. Terus terang, kami sangat prihatin akan kondisi pengangguran di Indonesia. Karena itu, kami ingin agar lulusan kami memiliki kompetensi yang mumpuni khususnya di bidang bisnis, agar mereka tidak hanya mampu mendapatkan pekerjaan yang berkualitas, namun juga dapat membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat lainnya," ujar El Amry.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement