REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Nasional (Unas) memperkenalkan konsentrasi terbaru Manajemen Bisnis di jenjang pendidikan strata dua (S2). Konsentrasi tersebut akan menjadi salah satu unggulan di program studi Magister Manajemen karena menerapkan metode hybrid learning.
Hybrid learning adalah metode pembelajaran yang memadukan sistem pembelajaran tatap muka dan dalam jaringan (daring). Mahasiswa menjalani 50 persen perkuliahan tatap muka dan sisanya dilakukan melalui sistem daring.
Materi perkuliahan dengan total 16 pertemuan dalam satu semester itu dibuat secara terstruktur. Untuk materi daring, dibuat di dua studio Unas berteknologi terkini dengan peralatan yang didatangkan dari Korea.
"Hybrid learning bertujuan menjangkau masyarakat yang ingin meningkatkan kompetensi dan kualifikasinya tanpa kendala jarak dan waktu," ujar Rektor Unas El Amry Bermawi Putera lewat pernyataan resminya, Ahad (11/3).
Ia menyampaikan, para pengajar di S2 Manajemen Bisnis bergelar profesor dan doktor dari dalam maupun luar negeri. Unas turut menggandeng Cyber Hankuk University of Foreign Studies di Korea Selatan yang telah menerapkan sistem pembelajaran berbasis daring.
Pengajar S2 Manajemen Bisnis Unas, Profesor Cho Jang-youn, mengatakan adaptasi sistem dan cara pengajaran di perguruan tinggi merupakan konsekuensi perkembangan teknologi. Terlebih, di era revolusi industri keempat dalam konteks teknologi informasi.
"Era ini juga akan mempengaruhi bidang sains, teknologi, dan pendidikan tinggi. Karena itu, kehadiran pendidikan berbasis online tidak terelakkan," ungkapnya.