REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Sebanyak empat peneliti dari Research Group Universitas Sebelas Maret sukses menuai prestasi tahun ini. Prestasi berupa penelitian dan produk hasil riset tersebut tak hanya diperoleh tingkat nasional melainkan juga dari organisasi dunia.
Rektor UNS, Ravik Karsidi mengatakan sejak awal ada sebanyak 416 kelompok yang mengajukan diri sebagai Research Group. Setelah berjalan 3 tahun, terjadi penggabungan dari beberapa Research Group, sehingga terdapat 296 Research Group per orang yang aktif tahun ini.
Sementara dari keseluruhan Research Group yang aktif itu, hanya terdapat 46 Research Group yang masuk dalam kategori produktif dengan nilai indeks Reserch Group di attas 1.0.
Penilaian tersebut, kata Ravik didasarkan pada P indek pendidik, dimana P indek diperoleh dari aktivitas pendidik dalam publikasi jurnal, prosiding, Hak Kekayaan Intelektual, buku, kegiatan penelitian dan pengabdian.
"UNS telah memilih kegiatan pembentukan Research Group karena UNS harus berpikir sebagai sebuah transformasi fungsi program studi yang tidak hanya pada teaching learning saja, namun penguatan di bidang penelitian dan pengabdian melalui center of excellence yang ditopang dengan Research Group," kata Ravik dalam sambutan Dies Natalis ke-42 UNS pada Senin (12/2).
(Baca: UNS Beri JK Gelar Kehormatan)
Sementara diantara peraih penghargaan tahun ini dari research group yakni Witri Wahyu Lestari dari Research Group Porous Material for Sustainbility yang menjadi salah satu pemenang OWSD Elsevier Foundation Award 2018 dari 5 peneliti besar di dunia.
Irawan Trinjgroho dari Research Group Governance, Banking and Finance yang memenangkan hibah program erasmus mundua for capacity building daei european commision dengan tema optimizing research and doctoral programme in banking and finance di UI denhan durasi dari 2018 hingga 2020.
Selain itu terdapat juga Agus Purwanto dari Research Group Material Maju adalah model hilirisasi produk riset untuk pembuatan baterai lithium. Di mana saat ini mendapatkan dukungan pendanaan dan sekaligus sebagai pengguna dari PT Pertamina.
Serta Iwan Yahya dari Research Group Akustik dan Geofisika menjadikan aktifitas riset strategis terfokus di bidang akustik untuk menghasilkan inovasi yanh secara serempak mengatasi masalah kebisingan, limbah industri dan konsumsi energi menjadi produk bernilai ekonomi melalui prosedur kajian dan pengujian yang sesuai standar.