Jumat 16 Mar 2018 15:56 WIB

Dialog Kocak Antara TGB dan Mahasiswa ITB

Mahasiswa ITB memiliki kredibilitas yang sangat baik dan bisa diandalkan.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Agus Yulianto
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mengisi Studium General  dengan tema Menerapkan Nilai Ketuhanan dan Nasionalisme dalam  Menjalankan Kepemimpinan yang Berintegritas dan Profesional di Auditorium Sekolah Bisnis dan Management ITB, Jumat (16/3).
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mengisi Studium General dengan tema Menerapkan Nilai Ketuhanan dan Nasionalisme dalam Menjalankan Kepemimpinan yang Berintegritas dan Profesional di Auditorium Sekolah Bisnis dan Management ITB, Jumat (16/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mengisi kuliah umum dengan tema "Menerapkan Nilai Ketuhanan dan Nasionalisme dalam Menjalankan Kepemimpinan yang Berintegritas dan Profesional" di Auditorium Sekolah Bisnis dan Management ITB, Jumat (16/3).

TGB awalnya memulai pemaparan dengan memberikan contoh kasus jika suatu hari putrinya dilamar oleh dua laki-laki dengan latar belakang berbeda. Laki-laki pertama memiliki empat unit ruko, sedangkan laki-laki kedua adalah mahasiswa ITB semester akhir.

"Kalau suatu hari datang kepada saya seorang pemuda, yang satu punya ruko empat biji, satu lagi mahasiswa semester akhir ITB, melamar anak saya, saya dengan penuh kemantapan hati memilih anak ITB," kata TGB yang disambut tepuk tangan meriah mahasiswa ITB.

TGB beralasan, mahasiswa ITB memiliki kredibilitas yang sangat baik dan bisa diandalkan. ITB, kata TGB, tempat lahirnya tokoh-tokoh besar di Indonesia, mulai Presiden pertama Soekarno dan Presiden ketiga BJ Habibie.

"Kami semua, bangsa Indonesia kepada ITB meletakan sungguh-sungguh harapan besar, dari kampus ini akan lahir pemimpin-pemimpin bangsa," ucap TGB. Selanjutnya, TGB banyak memaparkan tentang perkembangan NTB dalam sektor pertanian dan pariwisata.

Yang menarik justru pada digelar sesi tanya jawab. Seorang mahasiswa, Aziz, yang gaya perkenalan dirinya mengundang decak tawa mahasiswa lainnya. "Saya Aziz, saya sebenarnya mahasiswa tingkat akhir pak," kata Aziz.

Perkataan Aziz ini dianggap 'modus' oleh mahasiswa lainnya mengingat TGB di awal tadi akan memilih anak ITB sebagai calon menantunya.

Setelah keriuhan mereda, Aziz melanjutkan ucapannya, "Saya sangat tertarik dengan pernyataan bapak di awal yang menyatakan bahwa... nasionalisme itu," sambung dia yang lagi-lagi mendapat teriakan dari mahasiswa lain.

Selain Aziz, ada juga mahasiswa lain yang bertanya beberapa hal, mulai dari wisata halal, tipe pemimpin yang baik, dan isu pilpres.

"Nah pertanyaan terakhir pak, soal yang awal-awal bapak bilang tadi lebih memilih anak ITB, itu beneran pak?" kata mahasiswa tersebut yang kembali disambut gelak tawa mahasiswa lain.

TGB mengatakan, pernyataannya itu sebenarnya hanya menguji bagaimana respon mahasiswa ITB. "Memang anak ITB cerdas-cerdas, memang enggak bisa kita pancing dikit, anak ITB punya respons yang sangat cepat," canda TGB.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement