Senin 30 Apr 2018 08:34 WIB

BSI Gandeng FAI Ajak Masyarakat Perangi Korupsi

BSI juga mengajak masyarakat perangi kampanye gelap.

Diskusi panel pada acara Seminar IT, Ethics, Regulation, and Cyber Law AMIK BSI Yogyakarta.
Foto: Dok BSI
Diskusi panel pada acara Seminar IT, Ethics, Regulation, and Cyber Law AMIK BSI Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sudah menjadi agenda rutin setiap tahun, AMIK BSI Yogyakarta menyelenggarakan Seminar IT, Ethics, Regulation, and Cyber Law bekerja sama dengan Polda DIY. Kali ini seminar seri ke-5, AMIK BSI Yogyakarta menggandeng Forum Akademisi Indonesia (FAI). Seminar tersebut diadakan di  Grand Serela Hotel Yogyakar ta, Rabu (25/4).

Rilis BSI yang diterima Republika.co.id, Ahad (29/4) menyebutkan, seminar yang bertemakan Kekuatan Media Sosial dalam Cegah Korupsi dan Penyebaran Kampanye Hitam Jelang Pemilu ini dibuka dengan sambutan  Wakapolda DIY Kombes Pol Drs Teguh Sarwono MSi.

Selain itu, hadir pula Direktur BSI Naba Aji Notoseputro, Ketua FAI Dr Indra Uno, Sekretaris Jendral FAI Eni Heni Hermaliani MKom, dan  Humas FAI Didin.

Seminar yang dikemas dengan diskusi panel ini dipandu oleh Ketua STMIK Nusa Mandiri Jakarta, Dr Mochammad Wahyudi MM, MKom, MPd. Nara sumber seminar adalah tokoh-tokoh yang kompeten di bidangnya, yakni Kombes Pol Gatot Budi Utomo (direktur Reskrimsus Polda DIY), Dr Abdullah Hehamahua MM (mantan Penasehat KPK), dan Sudirman Said MBA (aktivis anti korupsi).

Wakapolda DIY dalam sambutannya menjelaskan tentang  fenomena penggunaan sosial media di kalangan masyarakat saat ini. Betapa mudahnya mengunggah ujaran kebencian atau berita bohong terutama menjelang pemilu.

Hal tersebut diamini oleh Gatot Budi yang merupakan direktur Reskrimsus. Menurutnya, Reskrimsus telah memecahkan banyak  kasus korupsi dan penyebaran berita bohong.

“Saat ini penggunaan media sosial bukan hal tabu bagi masyarakat. Sebagian besar masyarakat sangat aktif menggunakan media sosial. Informasi-informasi yang berada di media sosial pun beragam. Masyarakat diharapkan agar bijak bersosial media dan dapat memilah berita yang beredar,” kata Gatot.

photo
Para pembicara seminar IT, Ethics, Regulation, and Cyber Law AMIK BSI Yogyakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Abdullah Hehamahua sekaligus mengadakan bedah buku karyanya yang berjudul Jihad Memberantas Korupsi. Abdullah, menyampaikan apa saja yang dapat membuat seseorang melakukan korupsi dan bagaimana seseorang membela diri jika sudah diketahui bertindak korupsi.

Diskusi semakin seru ketika Sudirman Said menyampaikan pendapatnya mengenai pembentukan opini publik melalui media apalagi menjelang pemilu seperti saat ini. Tidak hanya itu saja, Sudirman juga berbagi kepada peserta mengenai kondisi Indonesia saat ini.

Pimpinan AMIK BSI Yogyakarta Diah Pradiatiningtyas SE, MSc mengemukakan, BSI akan tetap berkomitmen mengedukasi masyarakat luas dengan seri Seminar Cyber.

 

“Dengan perkembangan situasi saat ini, BSI akan tetap berkomitmen untuk memberikan edukasi luas kepada masyarakat melalui seminar-seminar. Tentunya dengan tema-tema menarik dan sedang tren sesuai dengan kebutuhan pengetahuan masyarakat,” tandas Diah.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement