Rabu 16 May 2018 11:44 WIB

UAD Daur Ulang Residu Jadi Penambah Oktan

Gliserol dapat di daur ulang dan bisa meningkatkan kualitas bahan bakar

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Esthi Maharani
UAD kembangkan residu biodiesel menjadi bioaditif penambah oktan.
Foto: Dokumentasi
UAD kembangkan residu biodiesel menjadi bioaditif penambah oktan.

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- Dalam setiap pembuatan biodiesel, akan menghasilkan cairan residu bernama gliserol. Meski merupakan residu, namun sebenarnya, gliserol dapat di daur ulang menjadi sebuah cairan yang dapat meningkatkan kualitas bahan bakar.

Salah satunya adalah sebagai cairan penambah oktan pada bahan bakar mesin bensin baik itu premium, pertalite dan pertamax. Peneliti Utama Optimalisasi Gliserol dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Zahrul Mufrodi mengatakan, penelitan ini telah diinisiasi sejak 2009.

"Penelitian itu terus kami kembangkan hingga saat ini. Pengembangan itu kemudian menghasilkan proses produksi yang lebih cepat dan efisien," kata Zahrul kepada Republika, Rabu (16/5).

Dalam penelitian itu, gliserol disulap jadi bioaditif dengan menggunakan katalis zeolit teraktifkan menggunakan reaktor fixed bes multi tube. Menurut dia, dengan menambahkan bioaditif sebanyak 10 persen dalam bahan bakar mesin bensin, maka oktan bahan bakar itu akan meningkat sebanyak 1,2 bilangan oktan.

"Tak hanya itu, bioaditif ini pun juga dapat meningkatkan performa dari bahan bakar mesin diesel. Performa yang diperbaiki adalah specific grafity, viscosity kinematic, flash point dan pour point," ucap dosen teknik kimia UAD tersebut.

Ia pun mengaku, dalam mengembangkan penelitian ini, ia juga mendapat bantuan pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Bantuan dana penelitian itu diberikan pada 2017 dan 2018 dengan nominal sekitar Rp 300 juta.

Proses daur ulang ini awalnya dikembangkan dalam skala laboratorium. Kini, proses daur ulang telah siap di kembangkan dalam skala pabrik sehingga dapat diproduksi secara masal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement