Sabtu 19 May 2018 00:22 WIB

ITS Buka 610 Kursi dari Jalur Diploma

Seleksi diploma ITS akan dibuka pada 6 Juni 2018 mendatang.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Kampus ITS
Kampus ITS

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) membuka 610 mahasiswa dari jalur diploma. Seleksi Masuk Program Vokasi (SMPV) diploma ITS akan dibuka pada 6 Juni 2018 mendatang.

Dekan Fakultas Vokasi ITS, Prof Sigit Darmawan menjelaskan, proses pendaftaran dan seleksi program diploma kali ini sedikit berbeda dari tahun lalu. Tahun ini seleksi dilakukan serentak untuk program D3 dan D4.

"Tujuannya untuk efisiensi waktu dan biaya bagi peserta," ungkap Sigit melalui siaran pers di Jakarta, Jumat (18/5).

Sigit menjelaskan, setiap calon peserta dapat memilih sebanyak-banyaknya tiga program studi (prodi). Pilihan tersebut bisa berupa kombinasi satu program sarjana terapan (D-4) dan dua program Diploma III (D-3), atau ketiganya program D-3. Akan tetapi, kata dia, jika ingin memilih Departemen Teknik Kimia Industri dan Teknik Elektro Otomasi tidak boleh buta warna.

Adapun pilihan prodi pada SMPV-ITS2018 terdiri dari satu program D-4 dan delapan program D-3. Secara detail, prodi D-4 saat ini yaitu Teknik Infrastruktur Sipil. Sedangkan program D-3 terdiri dari Teknik Mesin Industri, Teknik MesinIndustri Kerjasama Disnaker, Teknik Elektro Otomasi, Teknik Elektro Otomasi Kerjasama Disnaker, Teknik Kimia Industri, Teknik Instrumentasi dan Statistika Bisnis.

Seleksi ini dibagi menjadi dua kelompok dengan daya tampung yang berbeda. Kelompok satu daya tampungnya sebanyak 424 orang, sedangkan kelompok dua sebanyak 186 orang. "Kemungkinan tahun ini peminat terbesar masih Departemen Teknik Infrastruktur Sipil," kata Sigit.

Disinggung tentang isu adanya keharusan D-3 melanjutkan ke D-4, Sigit menjelaskan bahwa mahasiswa diploma tidak diwajibkan meneruskan pendidikan ke jenjang sarjana terapan melainkan hanya disarankan. Hal itu bertujuan agar bisa memperdalam rumpun ilmu dan keahlian. Jika melanjut ke jenjang sarjana, dibutuhkan waktu lebih lama untuk matrikulasi ataupenyetaraan mata kuliah.

"Ini hanya saran saja. Namun jika ingin melanjut sarjana tidak masalah," ucap dia.

Untuk prospek dunia kerja, menurut Sigit, lulusan vokasi cukup cepat mendapatkan pekerjaan. Sebab menurut pengalaman, lulusan vokasi biasanya akan mendapat masa pelatihan hanya satu bulan pada tahap pelatihan di perusahaan. Ada pun untuk proses pendaftaran dapat dilakukan secara daring di smits.its.ac.id.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement