REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar National Veterinary Competition ke-3. Dalam kegiatan tersebut mereka juga membagikan pengetahuan tentang konservasi satwa liar dan keterlibatan masyarakat.
"Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta mahasiswa kedokteran terhadap profesinya di masa depan dan menjalin koneksi dengan sesama. Untuk masyarakat kita ingin meningkatkan pengetahuan terhadap konsep konservasi satwa liar serta ikut dalan pengendaliannya," ujar Ketua Pelaksana kegiatan M Alfinanda Satriagung, Selasa (22/5).
Kegiatan ini diikuti oleh delapan perguruan tinggi di Indonesia. Acaranya berlangsung selama tiga hari dari 18 Mei hingga 20 Mei 2018.
Narasumber untuk kegiatan seminar nasional ini adalah Ali Rizky Arasyi dari Emergency Center for Transboundary Animal Desease FAO Indonesia. Selain Ali, ada pula Joko Pamungkas sebagai Dosen Tetap Divisi Mikrobiologi Medik.
Kedua narasumber ini menegaskan bahwa mahasiswa kedokteran hewan memiliki peran dalam meningkatkan kesadaran mesyarakat akan keberlanjutan konservasi satwa liar di Indonesia. Satwa liar berfungsi dalam keseimbangan ekosistem, ekonomi, riset dan penelitian, regenerasi hutan dan pertanian, bank genetik, hingga pariwisata dan budaya.
Salah satu peserta Annisa M menyatakan kegiatan tahun ini sangat penting. Tidak hanya menyediakan perlombaan tetapi bisa digunakan sebagai tempat menambah kenalan.
"Kita bisa saling bertukar pikiran dengan mahasiswa kedokteran hewan se-Indonesia. Bagajmana proses belajar mengajar, materi kuliah dan praktikum, kurikulum, dan lain-lain," ujarnya.