Rabu 23 May 2018 15:08 WIB

Mahasiswa FIK Unissula Rebut Dua Penghargaan

Penghargaan tersebut dari ajang Pekan Ilmiah Keperawatan (PIK) tingkat Nasional 2018

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Esthi Maharani
Kampus Unissula.
Foto: Dokumen
Kampus Unissula.

REPUBLIKA.CO.ID,  SEMARANG -- Tim mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Unissula sukses membawa pulang dua penghargaan dari ajang Pekan Ilmiah Keperawatan (PIK) tingkat Nasional 2018, yang digelar di Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Kalimantan Barat, yang dihelat baru-baru ini.

Wakil Dekan 1 FIK Unissula, Sri Wahyuni mengatakan, kedua penghargaan ini, masing- masing diperoleh dari kompetisi Poster serta Karya Tulis Ilmiah (KTI). "Poster Distress Spiritual pada Keluarga Pasien ICU karya Ahmad Wahyu Ubaidillah, Elsa Nur Aviana dan Dwi Eni Kurniawati menyabet juara kedua lomba Poster," ungkapnya di Semarang, Rabu(23/5).

Sedangkan karya tulis berjudul 'Apekmatis: Alat Pemijat Ekstremitas Otomatis sebagai Alternatif Relaksasi Pasien ICU Bervertilitator', lanjut Wahyuni, keluar sebagai juara ke-tiga kompetisi KTI.

Event tahunan yang diselenggarakan oleh Untan ini merupakan ajang kompetisi Perguruan Tinggi (PT) Keperawatan yang cukup bergengsi karena diikuti seluruh PT Keperawatan yang ada di Indonesia. Sementara itu, Elvi Khofshoh yang dikonfirmasi menuturkan, Karya Tulis Ilmiah, 'Apekmatis: Alat Pemijat Ekstremitas Otomatis sebagai Alternatif Relaksasi Pasien ICU Bervertilitator' dilatarbelakangi oleh tingginya potensi stres di kalangan pasien ICU.

"Pasien ICU memiliki rasa stress karena tidak ada mobilitas. Maka untuk menguranginya, kami menawarkan ide dengan cara relaksasi pijat, melalui alat Apekmatis," jelasnya.

Alat ini dilengkapi dengan chip dan infra merah dan bisa diatur dengan timer. Aspek penilaian untuk lomba KTI ini, 60 persen dititikberatkan pada sistematika penulisan dan 40 presentasi dihadapan Dewan Juri. Sementara itu, Ahmad Wahyu Ubaidillah menambahkan, poster berjudul 'Distress spiritual' pada keluarga pasien ICU. Karya iani mengedepankan metode one minute awareness, yang bertujuan untuk memberikan dukungan kepada keluarga pasien, agar mereka memotivasi pasien ICU.

Khususnya dalam mengembangkan berbagai inovasiyang memberikan manfaat bagi dunia keperawatan, tandasnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُنَا بَيِّنٰتٍ تَعْرِفُ فِيْ وُجُوْهِ الَّذِيْنَ كَفَرُوا الْمُنْكَرَۗ يَكَادُوْنَ يَسْطُوْنَ بِالَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ عَلَيْهِمْ اٰيٰتِنَاۗ قُلْ اَفَاُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِّنْ ذٰلِكُمْۗ اَلنَّارُۗ وَعَدَهَا اللّٰهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ ࣖ
Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya engkau akan melihat (tanda-tanda) keingkaran pada wajah orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka. Katakanlah (Muhammad), “Apakah akan aku kabarkan kepada-mu (mengenai sesuatu) yang lebih buruk dari itu, (yaitu) neraka?” Allah telah mengancamkannya (neraka) kepada orang-orang kafir. Dan (neraka itu) seburuk-buruk tempat kembali.

(QS. Al-Hajj ayat 72)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement