Sabtu 09 Jun 2018 20:13 WIB

Aher Resmikan Rumah Sakit Hewan Unpad

Aher dinilai menaruh perhatian besar pada pendidikan kesehatan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Hafil
 Gubernur Jabar Ahmad Heryawan  angkat Citarum dalam Disertasi Promosi Doktor di Unpad. Foto: Arie Lukihardianti/Republika
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan angkat Citarum dalam Disertasi Promosi Doktor di Unpad. Foto: Arie Lukihardianti/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, meresmikan awal pembangunan Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) di Universitas Padjadjaran (Unpad) kampus Jatinangor, Sabtu (9/6). Peresmian ini ditandai dengan peletakan batu pertama bersama Rektor Universitas Padjadjaran Tri Hanggono Achmad.

Berbeda dengan biasanya, cara peletakan batu pertama ini cukup unik. Untuk menandai dimulainya pembangunan rumah sakit pendidikan ini, sebongkah batu dari Gunung Manglayang diletakan di atas kain putih. Kemudian gubernur, rektor, dan jajaran Fakultas Kedokteran, memegang setiap ujung kain dan berjalan membawanya ke sebuah lubang fondasi. Mereka pun meletakan batunya secara bersamaan.

Aher pun menceritakan sejarah kelahiran Program Studi Kedokteran Hewan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad). Saat itu pada Idul Adha 2015, ditemukan cacing di dalam hati sapi kurban. Kemudian, ia pun mengerahkan dokter hewan dan dinas terkait untuk memeriksa semua hewan kurban.

"Saat itu saya melihat betapa penting peran dokter hewan. Jumlah dokter hewan di kita ternyata sedikit," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher.

Aher mengatakan, dari kejadian itu ia pun berpikir untuk memperbanyak jumlah dokter hewan. "Yakni, melalui membuka Jurusan Kedokteran Hewan," kata Aher.

Saat itu, kata dia, di Indonesia saat itu hanya terdapat tujuh Jurusan Kedokteran Hewan dan hanya bisa menghasilkan 400 dokter hewan per tahun, padahal kebutuhan dokter hewan di Indonesia 1.200 dokter per tahun. Karenanya, Kedokteran Hewan pun dibuka di Universitas Padjadjaran.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun, kata dia, akhirnya membuka rumah sakit hewan di Lembang. Bahkan, menjadi rumah sakit hewan pertama di Indonesia. Karena, kesehatan hewan peliharaan dan hewan ternak harus dijamin kesehatannya demi kesehatan manusia.

"Semoga bidang kesehatan hewan semakin lengkap, lebih banyak ahli kedokteran hewan untuk menjaga kesehatan hewan untuk kesehatan manusia," katanya yang menyatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengucurkan dana Rp 20 miliar untuk pembangunan tahap awal RSHP.

Aher mengatakan tidak hanya untuk menjamin kesehatan hewan ternak, tenaga kesehatan hewan pun dibutuhkan untuk menjamin kesehatan hewan peliharaan bahkan hewan liar. Provinsi Jawa Barat pun, harus mencegah penularan TBC dan rabies dari anjing atau monyet ke manusia.

Sementara menurut Rektor Universitas Padjadjaran Tri Hanggono Achmad, apresiasinya kepada Aher yang telah mencurahkan perhatiannya yang begitu besar pada bidang pendidikan kesehatan. Unpad pun tengah berupaya untuk meratakan persebaran dokter di Jawa Barat dengan program beasiswa.

Tri mengatakan, kebanyakan dokter memilih bertugas di kawasan perkotaan. Untuk meratakan persebarannya, Unpad dan Pemprov Jabar memberikan beasiswa untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran yang siap bertugas di pelosok Jabar.

"Jumlah dokter di Jabar sudah baik, tapi distribusinya tidak baik. Banyak yang memilih bertugas di perkotaan, sedangkan di desa dan pelosok jarang," kata Aher seraya mengatakan, program beasiswa pun diberikan untuk yang bersedia mewakafkan diri setelah lulus nanti bekerja di pelosok.

Aher memprediksi pada 2020, Jawa Barat akan menikmati "panen" dokter spesialis yang bersedia disebar ke semua daerah di Jabar. Sedangkan pada 2021 barulah "panen" dokter bisa dinikmati karena harus melewati waktu studi 5 tahun. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement