REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya terus berupaya meningkatkan kualitasnya untuk segera menuju World Class University. Tak hanya dari kualitas pendidikan, namun juga kualitas sumber daya manusia (SDM) agar dapat bersaing di ranah internasional.
Salah satu langkah yang dilakukan ITS adalah mengirimkan sejumlah stafnya atau tenaga kependidikan (tendik) untuk magang kerja di universitas mancanegara melalui program Outbond Staff Mobility (OSM). ITS memberangkatkan sebanyak 64 orang tendik ke beberapa universitas di Malaysia dan Thailand.
Deputy Director of International Office for Admission & Mobility ITS Maya Shovitri menyampaikan, OSM merupakan kegiatan internship (magang) di berbagai universitas luar negeri untuk meningkatkan kapasitas SDM yang ada. Sepanjang tahun 2013 sampai 2017, OSM hanya dilaksanakan di satu negara yaitu Thailand.
"Namun, untuk tahun 2018 ini menjadi dua negara yaitu Thailand dan Malaysia," ujar Maya dalam siaran persnya, Jumat (29/6).
Maya menjelaskan, total ada tujuh universitas di Thailand yang dijadikan tempat magang. Kesemuanya yaitu Sirindhorn International Institute of Technology (SIIT), King Mongkut's University of Technology North Bangkok (KMUTNB), King Mongkut's Institute of Technology Ladkrabang (KMITL), Mahidol University, Suranaree University of Technology (SUT), King Mongkut's University of Technology Thonburi (KMUTT), Rajamangala University of Technology Thanyaburi (RMUTT).
Sedangkan di Malaysia ada dua universitas yang dijadikan tempat magang tenaga pendidik dari ITS tersebut. Kedua universitas yang dimaksud yaitu University Kuala Lumpur Malaysia France Institute (UniKL MFI) dan University of Malaya (UM).
“Dari 95 staf yang mendaftar program OSM, setelah melalui tahap administrasi dinyatakan lolos 84 staf yang kemudian melalui tahap desk evaluation termasuk TOEFL. Hingga terakhir diambil 64 orang yang lolos akan diberangkatkan,” kata Maya.
Maya mengungkapkan, tujuan ITS mengadakan program OSM ini ada tiga garis penting. Yaitu memberikan wawasan baru berstandar internasional bagi tendik, tendik mampu menjalin networking (kerja sama) secara mandiri, dan memperkuat serta menjaga networking yang sudah terjalin.
“Kelebihan OSM tahun ini dibanding tahun lalu adalah para tendik akan fokus magang dalam satu universitas. Mereka akan berangkat secara mandiri dan fokus di satu expert (bidang yang dikuasai) sehingga hasilnya akan lebih maksimal,” ujar Maya.
Rektor ITS Joni Hermana menekankan, tujuan tendik melakukan internship adalah untuk mengetahui cara belajar di sana, dan menjalin networking yang bagus. Menurutnya, networking merupakan hal yang penting di era digital 4.0 ini.
Pada tahun ini, para peserta magang ini akan diberangkatkan menjadi tiga tahapan (batch). Yaitu batch pertama yang sudah diberangkatkan pada Mei 2018. Sementara batch kedua dan ketiga akan berangkat pada awal dan akhir Juli 2018. Masing-masing batch akan menjalani magang selama seminggu.