Jumat 13 Jul 2018 17:31 WIB

Mahasiswa Unsoed Kembangkan Teknologi LED Atasi Wereng

Pancaran gelombang ultrasonik membuat gerakan hama wereng menjadi pasif.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Petani memotong padi yang roboh terserang hama wereng coklat di Desa Bukur, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (1/3)
Foto: Antara/Siswowidodo
Petani memotong padi yang roboh terserang hama wereng coklat di Desa Bukur, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (1/3)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Kelompok mahasiswa Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto mengembangkan perangkat teknologi yang diharapkan bisa membantu petani mengatasi hama wereng. Perangkat tersebut bernama 'Hibrida Ultrasonik-LED' yang merupakan alat yang memancarkan gelombang ultrasonik dan juga light trap.

"Dengan menghgunakan perangkat teknologi ini, petani tidak perlu lagi menggunakan pestisida untuk mengatasi hama wereng. Secara tidak langsung, alat ini juga bisa digunakan untuk mengembangkan model pertanian organik," kata dosen pembimbing dari Fakultas Pertanian Unsoed Ardiansyah, Jumat (13/7).

582 Hektar Lahan Pertanian di Bandung Terancam Kekeringan

Para mahasiswa yang mengembangkan perangkat teknologi ini, ada lima orang. Mereka terdiri dari Hatika Rahmawan dan Ria Elsani yang merupakan mahasiswa program studi Agroteknologi Faperta, serta Imaludin Sopandi, Aris Budiyanto, dan Muhammad Yusuf Fadillah yang berasal dari program studi Teknik Elektro Fakultas Teknik.

"Perangkat teknologi yang dikembangkan mahasiswa Unsoed ini merupakan  perangkat yang dikembangkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M) yang didanai oleh Kemenristekdikti," kata Ardiansyah.

Hatika Rahmawan menyebutkan, perangkat teknologi Hibrida Ultrasonik-Led ini telah diujicoba pada lahan pertanian milik kelompok tani organik 'Ngudi Mratani' di Desa Piasa Kulon Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas.

Pancaran gelombang ultrasonik dengan frekuensi 40 - 60 kHz membuat gerakan hama wereng menjadi pasif. Pasifnya gerakan hama wereng mempengaruhi pola makan, sehingga pencernaannya terganggu dan menyebabkan kematian.

"Kelompok tani ini merupakan salah satu kelompok tani yang sebelumnya mengalami kerugian besar akibat hama wereng. Setelah digunakan alat ini, serangan hama wereng bisa ditekan habis," kata dia.

Menurutnya, teknologi 'Hibrida Ultrasonik-LED' dikembangkan berdasarkan penelitian yang telah ada sebelumnya mengenai gelombang ultrasonik dan juga light trap. "Dalam perangkat ini, kami menggabungkan teknologi ultrasonik dan cahaya," tambah Aris, mahasiswa Fakultas Teknik Unsoed.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement