REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- UIN Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta menyelenggarakan Ujian Mandiri (UM) – PBT (Paper Based Test) yang diikuti oleh 6.332 peserta akan memperebutkan kursi masuk UIN Suka. Ujian itu dilaksanakan pada Selasa (23/7).
Sebelumnya, UIN Suka juga telah menyelenggarakan tes Jalur Mandiri CBT (Computer Based Test). Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga UIN Suka, Sutrisno, mengatakan pelaksanaan ujian tahun 2018 mengalami kenaikan pendaftar tes UM-PBT yakni 6.332 peserta. Sementara pada 2017 diikuti oleh 4.004, dan 2016 sebanyak 5.553 peserta.
Sutrisno menjelaskan adanya kenaikan pendaftaran karena prestasi UIN Suka dalam peningkatan kualitas pendidikan. Masyarakat Indonesia khususnya orang tua dan siswa sudah mengenal budaya mutu perguruan tinggi.
“Wali siswa semakin cerdas dalam menentukan kesuksesan dan masa depan anaknya,” kata Sutrisno, Selasa (24/7).
Ia pun menekankan UIN Suka saat ini secara institusi telah terakreditasi A. Sebagian besar prodi yang ada di fakultas juga sudah terakreditas A. Ada juga enam Prodi terakreditas AUN-QA dan selanjutnya bagi prodi yang terakreditasi A diajukan akreditasi internasional.
Menurutnya, itu merupakan salah satu upaya untuk terus meningkatkan kualitas baik nasional atau internasional.
Selanjutnya, Ketua Admisi UIN Suka, Ridwan, mengatakan dari peserta ujian tulis jalur mandiri tersebut, terdapat 12 peserta difabel. Mereka akan didampingi Pusat Layanan Difabel (PLD) UIN Suka untuk mengerjakan soal yang sudah dimodifikasi.
Hal ini dilakukan untuk memastikan ujian masuk yang diberikan untuk calon mahasiswa difabel tidak menghambat pemenuhan hak-hak pendidikan mereka. Di samping itu, imbuhnya, UIN Suka juga telah menerima 36 mahasiswa baru melalui jalur prestasi.
Keahlian atau prestasi yang dimaksud ialah hafal Alquran minimal 26 juz, juara qari (juara 1-5 nasional, juara 1-3 provinsi dan juara 1 kabupaten), juara 1,2, dan 3 Ajang Kompetisi Seni dan Olah Raga Madrasah (AKSIOMA), Kompetisi Sains Madrasah (KSM), dan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) di Yogyakarta tahun 2017 melalui verifikasi langsung.