Kamis 26 Jul 2018 11:43 WIB

Peserta Seleksi Mandiri Pendidikan Vokasi UB Melonjak

Sebanyak 2.679 peserta mengikuti SPMV UB

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Universitas Brawijaya
Foto: panoramio.com
Universitas Brawijaya

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Peserta Seleksi Mandiri Pendidikan Vokasi (SMPV) Universitas Brawijaya (UB) Pendidikan Vokasional 2018/2019 mengalami lonjakan di tahun ini. Sebanyak 2.679 peserta mengikuti SPMV UB dengan peningkatan jumlah dari 1.549 peserta di tahun sebelumnya.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada SMPV kali ini dilakukan tes menggambar untuk melihat langsung kemampuan calon mahasiswa Desain Grafis. Dosen dan praktisi dilibatkan dalam tes menggambar ini. Adapun perihal materi ujian SMPV sesi pertama, yakni pengetahuan umum.

Ketua Program Vokasi UB, Darmawan Octo Sucipto, menilai, kondisi ini dapat terjadi karena pihaknya melakukan jemput bola. Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ini menerangkan, setiap tahun pihaknya menyelenggarakan event Kreanomi (Kreasi Inovasi dan Ekonomi) dengan mengundang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Selain siswa, juga mengundang DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) untuk melihat langsung karya dosen dan mahasiswa.

"Dan DUDI juga dilibatkan dalam SMPV kali ini," ujar Darmawan di Kota Malang, Rabu (25/7).

Darmawan yang juga aktif sebagai Pengawas di Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) mengatakan, DUDI menuntut alumni yang siap pakai dengan beberapa kriteria. Kriteria yang dimaksud seperti berperilaku baik, etos kerja tinggi, dan inovatif. Ditambah lagi, tiap tahun pihaknya acap bertukar pikiran perihal kurikulum dengan DUDI.

"Bahkan beberapa dari mereka yang masih kuliah seperti di perbankan dan perhotelan, sudah dipesan DUDI. Dunia perhotelan meminta kuota mahasiswa ditambah seiring dengan semakin banyaknya hotel di Malang Raya," tandasnya.

Sebagai informasi, calon mahasiswa yang lolos SMPV akan mengikuti perkuliahan di program vokasi dengan porsi praktek yang lebih tinggi. Presentasi praktek memang lebih tinggi hingga 70 persen dibanding teori yang hanya 30 persen. Sesuai arahan Kemenristekdikti, perkuliahan di program vokasi mengikuti prinsip 321 yakni tiga semester di kampus, dua semester di DUDI dan satu semester tugas akhir.

"Selama proses perkuliahan itu mereka sudah digembleng mentalnya sesuai permintaan DUDI," ungkapnya melalui keterangan resmi yang diterima Republika, Rabu (25/7).

Di kesempatan lain, Pengajar Program Perbankan, Gatot Mubandrio mengaku, kali ini terlihat menjadi salah satu penilai dalam seleksi. Dengan keterlibatan DUDI dalam seleksi ini, pihaknya bisa mendapatkan bibit unggul untuk dipekerjakan di bank. Menurut dia, bekerja di bank itu harus disiplin dan tidak dapat menunda pekerjaan.

Gatot menjelaskan, terdapat dua kriteria penilaian yang menjadi rekomendasi tambahan bagi peserta untuk memasuki program vokasi perbankan. Dua kriteria yang dimaksud, yakni disiplin dan penampilan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement