Jumat 27 Jul 2018 01:07 WIB

Alumni Keperawatan UMM Siap Kerja di Jepang

UMM kirim alumni keperawatan UMM ke RS naungan Mate Care Jepang

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Mahasiswa FIKES Jurusan Ilmu Keperawatan UMM melakukan simulasi pertolongan pertama.
Foto: Dokumen.
Mahasiswa FIKES Jurusan Ilmu Keperawatan UMM melakukan simulasi pertolongan pertama.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) resmi menindaklanjuti program kerjasama dengan Jepang pada Juli ini. UMM secara resmi akan melakukan pengiriman tenaga kerja alumni Program Studi (Prodi) Ilmu Keperawatan Fikes UMM di beberapa rumah sakit naungan Mate Care Jepang pada awal 2019.

Direktur Mate-Care Jepang, Kamimura Yoichiro menyampaikan, saat ini Jepang sedang kekurangan banyak tenaga kerja di beberapa lapangan pekerjaan. Beberapa di antaranya seperti bidang keguruan, teknik perkapalan, teknik informatika, pariwisata dan kesehatan. Karenanya, peluang kerja khususnya bagi para alumni Ilmu Keperawatan UMM terbuka lebar.

"Khusus pada kontrak kerjasama ini, nantinya para alumni Ilmu Keperawatan UMM akan bekerja selama lima tahun di Jepang dengan gaji sekitar 25 juta per bulan," ujar Kamimura.

Ia pun menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada UMM atas kerjasama ini. Yoichiro  mengaku sudah banyak melakukan pertemuan dengan beberapa universitas di Indonesia. Namun, kata dia, hanya UMM yang segera dan siap menyambut kerjasama tersebut.

Dekan Fikes UMM Faqih Ruhyanudin menuturkan, pihaknya tidak main-main melakukan persiapan, baik secara keilmuan maupun praktek di lapangan. "Kita juga ada mata kuliah Keperawatan Gerontik dan mata kuliah lain yang secara khusus mempelajari tentang lansia,” urainya melalui keterangan resmi yang diterima Republika, Rabu (25/7).

Selain berharap para alumninya dapat menimba banyak ilmu dan sukses berkarir di Jepang, Faqih juga memiliki harapan lain. Secara umum, ia berharap para perawat alumni UMM ini dapat meningkatkan kompetensi setara dengan standar internasional. Selain bahasa, sebelum bekerja nantinya mereka akan diajari budaya hingga cara penggunaan ala-alat kesehatan berstandar Jepang.

"Jadi tidak hanya secara keilmuan, mereka juga bisa belajar hal-hal baik yang lain,” tambahnya.

Selain Ilmu Keperawatan, Fikes UMM juga terus meningkatkan kualitas alumni nya di Prodi yang lain seperti Farmasi. Pada penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2018/2019 ini, UMM kebanjiran peminat pada Prodi ini. Kondisi ini dapat terjadi sehubungan dengan hasil Uji Kompetensi Apoteker Indonesia alumni yang lulus 96 persen.

"Bukan hanya itu, angka kelulusan tepat waktu juga tinggi  dan waktu tunggu mencari kerjasanya singkat hanya sekitar tiga bulanan,” tambah Faqih.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement