Rabu 01 Aug 2018 11:44 WIB

Mobil Listrik Karya UBL-ITS akan Touring Keliling Indonesia

Mobil listrik BLITS akan menempuh jarak lebih dari 15 ribu km.

Stasiun Pengisian Listrik Umum di kawasan Gunung Sahari, Jakarta, Senin (2/10).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Stasiun Pengisian Listrik Umum di kawasan Gunung Sahari, Jakarta, Senin (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Mobil Listrik Karya Universitas Budi Luhur dan Institut Teknologi Sepuluh (ITS) Nopember Surabaya yang diberi nama BLITS akan melakukan touring dari Sabang sampai Merauke. Ketua BPH Yayasan Budi Luhur Cakti Kasih Hanggoro mengatakan UBL dan ITS akan terlebih dahulu menguji kesiapan dan ketahanan BLITS sebelum mobil itu diterjunkan ke Reli Dakar.

Kedua perguruan tinggi itu menggandeng beberapa pihak seperti PT PLN, PT Pertamina, Kemeristekdikti dan PT Goodyear Indonesia."Kita akan menggelar PLN BLITS Explore Indonesia 2018. Itu adalah touring dari  Sabang sampai Merauke dengan total jarak tempuh lebih dari 15 ribu kilometer. Selain BLITS, ada pula mobil hibrid series KASUARI yang bersumber tenaga dari minyak jelantah yang diikutkan dalam PLN BLITS Explore Indonesia 2018," ujarnya, Rabu (1/8).

Menurutnya, BLITS memang bukan mobil listrik pertama yang dibuat para mahasiswa Indonesia. Namun, BLITS memiliki keistimewaan karena didesain untuk bisa diikutkan dalam Reli Dakar. Selain itu, kelebihan lain dari BLITS adalah seratus persen menggunakan energi listrik.

"BLITS merupakan mobil listrik untuk reli yang merupakan karya anak bangsa dan harus diberikan tantangan untuk menaklukan medan ganas dalam event dunia," kata Hanggoro.

Dia menambahkan, kerja sama antara UBL dan ITS juga memiliki arti penting untuk membuka mata dunia mengenai kemampuan mahasiswa Indonesia. "Jika kita bersatu padu dalam berkarya, tidak mustahil semua akan tercapai terutama dukungan dari segala pihak," ujarnya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement