REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Direktorat Perencanaan, Pemonitoran dan Evaluasi Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar Musyawarah Perencanaan dan Pengembangan (Musrenbang) 2018 di IPB International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Senin (13/8).
Rektor IPB, Dr Arif Satria dalam sambutannya mengatakan, ini adalah momentum untuk membuat keputusan strategis yang akan menjadi acuan bagi pelaksanaan kegiatan IPB selama 2019.
“Berdasarkan visi dan misi, IPB ingin menghasilkan lulusan yang bagus. Oleh karena itu, peta strategi yang akan dihasilkan dari Musrenbang ini penting untuk memberikan arahan bagi kita semua. Saya berharap dalam perencanaan dan pengembangan IPB ke depan bisa adil sesuai kebutuhan, bukan adil pemerataan,” ujar rektor IPB dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (14/8).
Menurutnya, program prioritas pertama 2019 adalah terwujudnya excellent innovation ecosystem, robust ICT system (mengintegrasikan sistem informasi, jaringan dan insfrastruktur information technology), green and smart infrastructure, laboratorium facilities, remuneration system serta human capital management.
“Sistem remunerasi dan sumberdaya manusia menjadi prioritas utama kita. Selain itu, yang juga menjadi perhatian adalah persoalan vital seperti air, listrik, ruang kuliah yang nyaman, asrama, alat laboratorium, ruang laboratorium, laboratorium lapang dan etalase lapang dan energi,” terangnya.
Sementara itu, Arif menambahkan, prioritas kedua adalah implementasi kurikulum 2019, Tani Center dan hilirisasi inovasi, talent pool mahasiswa, smart governance dan world university ranking. Adapun strategi pengembangan IPB 2019-2023 adalah meneguhkan IPB sebagai anchor academic excellence yang menghasilkan lulusan techno sociopreneur unggul berkarakter, mengkonstruksi ekosistem inovasi yang adaptif terhadap transformasi masyarakat digital, mengkapitalisasi capaian saat ini untuk memperkokoh peran IPB sebagai aliansi strategis dalam pembangunan daerah dan nasional.
“Strategi lainnya adalah membangun semangat maju bersama dan transformasi kultur excellence dengan memperkuat keterlibatan seluruh warga IPB dalam kerangka reformasi birokrasi dengan prinsip learning organization. Juga menjembatani dan berperan aktif dalam membangun konektivitas lokal, nasional, dan global,” papar Arif Satria.