REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Jawa Tengah, Dr Syamsuhadi Irsyad, mengharapkan para mahasiswa UMP bisa menjadi kaum intelektual profetik. Yakni, kaum intelektual yang meletakkan keimanan sebagai dasar keilmuan, serta menjadi pelopor dalam upaya pembebasan dan pencerahan berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan universal.

Hal itu disampaikan rektor dalam pembukaan masa ta'aruf (Masta) mahasiswa baru UMP yang secara otomatis tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah UMP. Pembukaan Masta juga dihadiri seluruh jajaran wakil rektor UMP.

Rektor mengatakan, dalam rangka mendidik para calon intelektual profetik, kampus UMP akan menyiapkan mahasiswanya sebaik mungkin. Antara lain, agar memiliki pemikiran cemerlang, motivasi tinggi untuk perubahan, keluwesan dalam bergaul, dan berani melakukan terobosan, juga selalu menginginkan hal-hal baru dan mampu berpikir out of the box.

''Para mahasiswa baru, belajarlah dari para pendiri bangsa. Petiklah api perjuangan dari mereka. Saya yakin, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) UMP akan menjadi tempat belajar mahasiswa baru agar menjadi bisa menjadi insan kamil,'' ujarnya.

Dalam kesempatan itu, rektor juga menyampaikan selamat atas keberhasilan para mahasiswa baru karena berhasil lolos dalam persaingan ketat menjadi mahasiswa baru UMP. ''Dari sekian banyak calon yang ingin kuliah di UMP, tidak semuanya bisa diterima,'' kata dia.

Ketua panitia Masta UMP, Ade Setiawan Risqi, menyampaikan selamat datang pada mahasiswa baru di kampus yang bervisi-misi unggul, modern, dan Islami. Dia menyatakan, masa taaruf diharapkan bisa menjadi ajang orientasi mahasiswa baru agar kelak bisa terus meningkatkan prestasi akademik dan non akademik.

Ikuti Whatsapp Channel Republika