REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) bersama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) merintis program Desa Sejahtera Mandiri (DSM). Program DSM yang dilaksanakan di 11 desa, di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang terus memunculkan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa dengan beragam potensi dan keunggulannya.
Salah satu di antaranya adalah Desa Manggihan, yang pada Jumat (24/8) kemarin, telah dicanangkan sebagai Desa Wisata Kebun Quran oleh Wakil Rektor Unissula, Bedjo Santoso.
Kepala Bidang (Kabid) Pengabdian Masyarakat Unissula Asyhari mengatakan, program DSM selama ini memang digagas untuk fokus pada pengembangan ekonomi desa. Namun ada yang spesifik untuk pemberdayaan di Desa Manggihan. Kegiatan pencanangan DSM ini menjadikan desa manggihan sebagi model desa kebun Quran.
Desa manggihan adalah salah satu dari 11 DSM kerjasama Unissula dengan Kemensos RI sejak 2015. “Bahkan desa ini juga mendapatkan bantuan rumah tidak layak huni di tahun 2016 dan 2017,” ujar dia di Semarang, Senin (27/8).
Khusus untuk Desa Manggihan, dibentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) dengan bantuan dana sebesar Rp 5 juta dalam bentuk modal kerja. Unissula melalui kerjasama dengan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sodaqoh (Lazis) Unissula memberikan bantuan bibit tanaman pertanian organik berupa pohon Tin. Melalui bantuan ini, program DSM di Desa Manggihan diarahkan untuk mewujudkan kebun Quran.
“Untuk tahap awal dikembangkan pohon Tin,” kata dia.
Untuk selanjutnya akan menyusul pohon-pohon lain seperti anggur dan pohon bidara dan kurma untuk mendukung keragaman Desa Wisata Kebun Quran ini,” katanya.
Melalui Kebun Quran ini, di harapkan Desa Manggihan akan menjadi sentra kebun Tin. Sehingga program- program yang telah digulirkan ini dapat meningkatkan kesehatan, kesejahteraan serta peningkatan infrastruktur desa.
“Sehingga Desa Manggihan kelak bisa menjadi salah satu desa yang sejatera dan mandiri melalui pemberdayaan ini, sesuai harapan Kemensos dan Unissula,” kata dia.