REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kembali mengirimkan tiga tenaga medis untuk membantu korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tim tersebut merupakan tim yang kedua. Sebelumnya, Unusa juga sudah memberangkatkan tim medis melalui Unusa Peduli.
Koordinator Tim Medis Unusa Peduli Fifin Kombih mengungkapkan, saat ini tim medis Unusa Peduli fokus di desa Santong kecamatan Terarah Kabupaten Lombok Utara. Tim medis Unusa Peduli yang berada di desa Sentong akan menangani tindakan darurat dan juga menyeleksi pasien untuk dirujuk ke RSU Daerah.
"Kami berposko di Puskesmas Sentong. Berbagai keluhan yang dirasakan korban salah satunya adalah ISPA," kata Fifin melalui pesan singkatnya, Kamis (30/8).
Ketua Unusa Peduli, Moh. Ghofirin mengatakan, bantuan medis dari Unusa diharapkan bisa meringankan beban para korban yang berada di Lombok. Tim medis tersebut akan membantu korban yang membutuhkan bantuan kesehatan.
"Kami mengirim tiga orang untuk ke Lombok, 1 orang dokter umum, 1 tenaga medis (perawat), dan 1 mahasiswa Kerawatan Unusa," kata Ghofirin.
Ghofirin mengatakan, tim ini merupakan tim yang kedua dikirim Unusa. Mereka akan melakukan perawatan korban yang sakit sekaligus akan mengidentifikasi bantuan tenaga medis yang dibutuhkan di sana.
Dari hasil identifikasi tim ini, Unusa akan kembali mengirimkan tim yang ketiga. Tim ketiga ini, kata Ghofirin, akan berangkat dengan obat-obatan dan peralatan medis yang lebih dibutuhkan.
"Tim yang kedua, target kami empat hari. Jika diperlukan, kami akan mengirim tim yang ketiga selama satu minggu," ujar Ghofirin.