Sabtu 01 Sep 2018 18:33 WIB

Tari Saman Undang Decak Kagum di Yunani

Ditampilkan dalam Cultural Night: The Journey to the Diversity of Indonesia.

Red: Yudha Manggala P Putra
Pertunjukan Tari Saman dari Aceh
Foto: antara
Pertunjukan Tari Saman dari Aceh

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penampilan Tari Saman dan Tarek Pukat mengundang decak kagum dalam Cultural Night: The Journey to the Diversity of Indonesia yang digelar di Yunani. Dalam acara yang digelar KBRI Athena tersebut penampilan disajikan Sanggar Tari Lingkung Seni Tradisional (Listra) Universitas Parahyangan.

Menurut Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Athena, Kristina Natalia kepada Antara London, Sabtu (1/9), acara tersebut berlangsung di teater terbuka Attiko Alsos Athena. Dihadiri sekitar 200 penonton terdiri dari kalangan korps diplomatik, friends of Indonesia, masyarakat Yunani dan asing serta masyarakat Indonesia yang berada di negara itu.

Duta Besar RI untuk Yunani Ferry Adamhar, membuka secara resmi malam budaya yang digelar atas kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia dan Region of Attica tersebut. Pembukaan juga dimulai dengan penampilan tari Saman dengan kelihaian tangan penari yang kompak satu sama lain, yang dikenal dengan sebutan thousand hand.

Dikatakannya dalam kegiatan ini adalah betapa pentingnya hubungan people-to-people dalam hubungan suatu negara. Hubungan people to people (PtoP) dapat dimulai melalui hubungan seni dan budaya.

Kekaguman penonton tidak hanya sampai di situ. Penonton makin terbawa suasana gembira saat anak-anak Indonesia dan Yunani menari tari payung bersama. Tarian melayu yang dibawakan dengan kepolosan anak-anak tersebut menjadikan para penonton tertawa lepas dan membuat suasana yang tadinya penuh kekhawatiran akan datangnya hujan menjadi lebih santai.

Sesuai dengan tema mengenai keberagaman di Indonesia, dalam kegiatan tersebut sanggar tari Listra Unpar menampilkan berbagai tarian dan musik daerah Indonesia seperti Ketuk Tilu, Merak Dance, Tari Truna Smara Sekar, Topeng klana slangit, Rampak Kendang dari Jawa Barat serta penampilan Tari Piring dari Sumatra Barat dan Cendrawasih dari Bali.

Tari Darangan Tanan Baupang dari Kalimantan serta penampilan Gamelan Musik Tradisional Indonesia dan puisi dari Alumni Program Darmasiswa yang telah belajar seni dan budaya selama satu tahun di Indonesia.

Katerina Lianou, salah satu penonton yang juga alumni Program Darmasiswa tahun 2017/208 dari ISI Yogyakarta mengaku sangat senang mendapat kesempatan untuk menghadiri acara. Kelompok Listra, dengan tarian dan kostum luar biasa, berhasil memberikan gambaran tentang budaya dan keragaman Indonesia yang kaya. Selamat, ujar Katerina Lianou.

Tarian Maumere menjadi penutup rangkaian acara yang dibawakan tim penari Listra.  Sebelumnya pada tanggal 19-27 Agustus 2018, Listra mewakili Indonesia pada 56th Lefkas International Folklore Festival di lefkada Yunani.

Kegiatan Indonesian Cultural Night: the Journey to the Diversity of Indonesia merupakan bagian dari rangkaian HUT Kemerdekaan RI ke-73 yang secara resmi dilaksanakan melalui upacara pengibaran bendera di Wisma Duta.

Sebelumnya juga diadakan Pesta Rakyat yang diisi dengan berbagai perlombaan seperti futsal, volley, badminton, tarik tambang, balap karung, gaple serta permainan anak-anak, seperti dart, balap kelereng dan balap ekor kuda. Selain ikut pertandingan, peserta juga dapat menikmati kuliner Indonesia dengan Menu bazaar bervariasi seperti pecel, sate madura, bakso, tempe, cendol, es dawet dan sebagainya.

Rangkaian kegiatan HUT ke-73 RI ditutup dengan penyelenggaraan Resepsi Diplomatik yang diadakan di Hotel Interkontinental Athena yang diperuntukan bagi kalangan Diplomatik dan kalangan pemerintah dan swasta yang mempunyai hubungan kerja sama dengan pemerintah Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement