Senin 03 Sep 2018 14:53 WIB

Riung Karsa Unpad, Kuatkan Sinergi Kampus dan Industri

Inovasi produk terganjal oleh minimnya database periset yang dimiliki industri.

Rektor Unpad Prof Dr med Tri Hanggono Achmad (berdiri) tampil sebagai moderator dalam diskusi Riset Unggulan Unpad dan Kerjasama untuk Masyarakat Sejahtera (Riung Karsa) di Halaman Bale Rumawat, Kampus Unpad, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, belum lama ini.
Foto: Istimewa
Rektor Unpad Prof Dr med Tri Hanggono Achmad (berdiri) tampil sebagai moderator dalam diskusi Riset Unggulan Unpad dan Kerjasama untuk Masyarakat Sejahtera (Riung Karsa) di Halaman Bale Rumawat, Kampus Unpad, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, belum lama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sinergitas antara industri dan perguruan tinggi menjadi solusi bagi bangsa dalam menghadapi persaingan global. Perlu diakui, hingga kini perguruan tinggi merupakan gudang para peneliti beserta karya-karyanya.

Kebanyakan dari hasil riset itu berhenti di laci akademik. Akibatnya, hasil riset tidak bermuara pada kemaslahatan bangsa secara maksimal. Universitas Padjadjaran (Unpad) tampaknya ‘gerah’ dengan barrier antara kampus dengan industri.

Gagasan bergulirnya Riset Unggulan Unpad dan Kerjasama untuk Masyarakat Sejahtera (Riung Karsa), merupakan salah satu upaya untuk menyambungkan antara karya akademik dengan kemaslahatan bangsa. Riung Karsa diimplementasikan melalui forum diskusi yang melibatkan praktisi industri, akademisi/periset, mahasiswa, dan media massa.

Akhir pekan lalu, forum diskusi Riung Karsa mengangkat tema ‘Transpreunership dan Upaya Hilirisasi Inovasi Unpad’. Kegiatan tersebut berlangsung di Halaman Bale Rumawat, Kampus Unpad, Jalan Dipatiukur No. 35, Kota Bandung.

Rektor Unpad Prof Dr med Tri Hanggono Achmad tampil sebagai moderator dalam diskusi tersebut. Sementara nara sumber yang hadir di antaranya Direktur Utama PT Bio Farma M Rahman Roestan dan Ketua Pusat Inkubator Bisnis Unpad Hj Diana Sari SE M.Mgt, PhD.

Dirut Bio Farma M Rahman Roestan mengatakan, Riung Karsa merupakan solusi yang selama ini dibutuhkan kalangan industri. Riung Karsa, papar dia, menjadi gerbang optimalisasi sinergi antara industri dan perguruan tinggi.

‘’Kami mengharapkan, perencanaan sebuah riset melibatkan kalangan industri. Dengan demikian, hasil riset kelak sesuai dengan kebutuhan industri,’’ ujar Rahman dalam diskusi Riung Karsa di Kampus Unpad, akhir pekan lalu.

Rahman mengungkapkan, salah satu yang dibutuhkan kalangan industri, yakni database periset. Perlu diakui, imbuh dia, selama ini kalangan industri belum mengantongi data base periset. Akibatnya, sambung dia, kalangan industri kerap kesulitan ketika hendak menggulirkan inovasi produk.

Rektor Unpad Prof Dr med Tri Hanggono Achmad menambahkan, Unpad merupakan World Class University yang memiliki segudang peneliti di dalamnya. Pihaknya sengaja mendorong karya para peneliti di kampusnya dapat dikonsumsi oleh industri dan masyarakat.

Para dosen peneliti dan tenaga kependidikan Unpad, papar dia, telah dipersilahkan untuk menyelenggarakan aktivitas riset dan pengabdian kepada masyarakat secara gencar. Kata Tri, Riung Karsa akan mengangkat sejumlah tema lainnya untuk disebarluaskan kepada masyarakat.

‘’Saya tidak bosan-bosannya menegaskan, hasil riset harus maslahat untuk masyarakat,’’ tambah Tri. Diakui dia, Unpad berkewajiban turut menyelesaikan persoalan bangsa. Menularkan hasil riset unggulan ke masyarakat, tegas dia, merupakan salah satu cara Unpad berkontribusi terhadap bangsa.

Tema transpreunership, sambung dia, merupakan tantangan bagi perguruan tinggi untuk lebih proaktif dalam menjalin sinergi dengan industri. Diakui Tri, khususnya Unpad, sangat terbuka bagi kalangan industri yang membutuhkan riset akademik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement