REPUBLIKA.CO.ID, TOBA SAMOSIR -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendorong universitas-universitas dalam negeri untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri dalam melakukan pembelajaran jarak jauh dan dalam jaringan (e-learning). Ia mengatakan, online learning atau pembelajaran jarak jauh dan dalam jaringan ini untuk meningkatkan mutu.
Kunjungan Nasir ke Toba Samosir untuk menjadi pembicara utama pada acara Wisuda Mahasiswa IT Institut Teknologi Del tahun 2018 di Gedung Serbaguna Yayasan Del di Desa Sitoluama Kecamatan Laguboti, Sabtu (8/9).
Nasir menuturkan pihaknya sedang membuat Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) tentang pelaksanaan Pendidikan Jarak Jauh dan menargetkan peraturan itu selesai pada 2018 untuk semakin mendukung penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh.
Pembelajaran jarak jauh sendiri sudah berjalan, namun masih sejumlah perguruan tinggi misalnya Universitas Terbuka. Hingga saat ini, sudah ada 26 program studi di sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta yang melakukan pendidikan jarak jauh.
Perguruan tinggi juga didorong untuk menyiapkan infrastruktur yang diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan jarak jauh itu.
Sebelumnya, dia menuturkan jika e-learning sudah berjalan, maka satu dosen bisa mengajar 1.000 mahasiswa. "Kalau perguruan tingginya dosennya 100, kalau mahasiswa yang ada bisa sampai 100.000, ini sangat bisa memungkinkan sehingga biaya kuliah tidak jadi mahal karena tidak butuh ruang kuliah karena dia belajar jarak jauh," tuturnya.