REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Mahasiswi Universitas Islam Sultan Agung Semarang bernama Aisyah Ardani menjadi inovator gelang getar shalat (GGS) yang bermanfaat bagi penyandang tunarungu atau tuli. Alat ini akan membantu penyandang tuli untuk shalat berjamaah.
Aisyah yang juga penyandang disabilitas menjelaskan GGS berfungsi sebagai indikator gerak shalat berupa getaran. Efek getar pada gelang dipilih karena alat tersebut khusus diciptakan untuk membantu penyandang tunarungu saat melakukan ibadah shalat.
Dalam pemakaiannya, kata dia, terdapat dua gelang untuk dipakai imam dan makmum. Gelang yang dipakai imam akan mengirim kode setiap gerakan shalat kepada gelang makmum sehingga menghasilkan sebuah getaran.
"Kami menciptakan ini karena tidak banyak alat yang membantu teman-teman difabel, khususnya tunarungu dalam hal ibadah," katanya saat bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu (19/9).