REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Universitas Andalas, Sumatra Barat menggiatkan pengenalan Batik Minang agar lebih dikenal luas. Rektor Universitas Andalas Tafdil Husni mengatakan berdasarkan penelitian yang dilakukan tim dari Unand, ada sebanyak 141 jenis motif Batik Minang, namun hal ini tidak banyak diketahui masyarakat.
"Prof Herri bersama rekan-rekan telah melakukan penelitian selama tiga tahun, hasilnya mereka menemukan Batik Minang ini memiliki kualitas yang bagus namun belum dikembangkan secara maksimal," kata dia, saat pemilihan Putra Putri Batik Minang, Kamis (20/9).
Ketua Pelaksana Pemilihan Putera Puteri Batik Minang Toti Srimulyani mengatakan pihaknya ingin melestarikan motif Minang yang ada baik di rumah gadang, relief, tenda dan lainnya. Salah satunya dengan mengembangkan motif tersebut dalam batik sehingga dapat dikenal secara luas.
Menurut dia kelemahan yang membuat batik ini berkembang adalah kekurangan tenaga kerja batik dan promosi. Solusinya, untuk kekurangan tenaga kerja pihaknya telah memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat agar banyak yang memiliki keterampilan membatik
Menurut dia kekuatan Batik Minang ini ada pada motif, setiap motif memiliki falsafah tersendiri. Setelah itu warna kain batik ini khas karena didominasi warna merah, kuning dan hitam.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Endrizal berharap dengan kerja sama ini dapat meningkatkan pamor Batik Minang karena selama ini jenis batik ini belum mendapat perhatian dari berbagai pihak.
"Rata-rata masyarakat Minang tidak kenal dengan Batik Minang, mereka hanya kenal dengan batik Jawa. Kami juga akan membantu memasarkan produk batik ini," kata dia.