Rabu 26 Sep 2018 20:54 WIB

Unisba Gelar Seminar Internasional Dongkrak Publikasi Ilmiah

Hanya 42 artikel hasil penelitian perguruan tinggi yang dipublikasikan di Scopus.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Unisba
Unisba

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hasil penelitian dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, masih sedikit yang terpublikasi di jurnal ilmiah internasional. Saat ini, dari ribuan perguruan tinggi yang ada di Indonesia, hanya 42 artikel saja yang dipublikasikan di Scopus.

Oleh karena itu, menurut Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unisba, Atie Rachmiatie, Universitas Islam Bandung (Unisba) akan menggelar seminar internasional. Yakni Bandung Annual International Conference (BAIC). "Kami menggelar seminar internasional ini untum mendongkrak publikasi jurnal ilmiah terindeks bereputasi seperti scopus dan web of science," ujar Atie, Rabu (26/9).

Atie mengatakan, kegiatan seminar ini akan diselenggarakan pada 22-23 Oktober 2018 mendatang di Kota Bandung. Unisba, sudah melakukan MoU dengan Scopus bahwa artikel peserta seminar internasional akan dipublikasikan. "Tentunya sesuai dengan kriteria jurnal ilmiah Scopus,” katanya.

Pada hari pertama akan diadakan coaching clinic bagi para peserta atau pemakalah. Sehingga, mereka bisa memperbaiki tulisan dan materi presentasi sebelum ditampilkan dan didiskusikan dengan para akademisi/praktisi lain. “Pada hari kedua setelah setelah mendengarkan paparan dari keynote speaker para peserta akan mempresentasikan hasil riset mereka dan mendiskusikannya,” kata Atie.

Atie menjelaskan, pembicara dalam BAIC adalah Prof Thomas Weith (University of Postdam, German), Prof Eng Muhammad Aziz (Tokyo Institute of Technology, Japan), dan Prof Dr Sutawanir Darwis (Unisba).

Ketua Panitia BAIC, Dadi Ahmadi, mengatakan, seminar internasional ini dilakukan karena masih kurang maksimalnya karya ilmiah dosen yang terindeks bereputasi seperti Scopus dan Web of science. Hingga saat ini, dari ribuan perguruan tinggi yang ada di Indonesia hanya 42 artikel saja yang dipublikasikan di Scopus. 

“Diharapkan dengan seminar internasional ini bisa memotivasi para dosen untuk membuat penelitian dan artikelnya dipublikasikan di jurnal bereputasi,” kata Dadi.

Dadi menargetkan, semua pemakalah dalam BAIC ini sekitar 99 persen bisa dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi seperti Scopus. Nantinya, karya ilmiah dosen yang dipublikasikan di jurnal internasional akan menambah poin bagi akreditasi perguruan tinggi. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement