REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta membuka pendaftaraan calon pengawai negeri sipil (CPNS) untuk formasi dosen dan tenaga fungsional. Formasi yang dibuka sejumlah 192 dari jatah lowongan sebesar 17.175 yang disediakan oleh Kementerian Agama (Kemenag).
Dari 192 tersebut, dialokasikan untuk CPNS dosen Islamic studies 36 orang, social sciences 110 orang, experimental sciences 43 orang dan tenaga fiungsional tiga orang. Pendaftaran telah dimulai sejak 25 September hingga 15 Oktober 2018.
Rektor UIN Suka Yudian Wahyudi mengatakan, kuota CPNS UIN Suka pada 2018 ini meningkat cukup signfikan jika dibandingkan dengan 2017. Sebab, tahun lalu hanya disediakan kuota sebesar 19 formasi, sementara tahun ini meningkat menjadi 192 formasi.
Sementara itu, khusus untuk membuka Fakultas Kedokteran sebagai langkah awal, akan menerima tiga CPNS dosen untuk pendidikan dokter dan tiga tenaga fungsional. Formasi tersebut di antaranya satu dokter gigi, satu dokter umum, dan satu radiografer.
"Khusus tenaga fungsional ini untuk pengembangan polikinik menjadi rumah sakit pendidikan dalam menunjang pendirian fakultas kedokteran. Untuk Fakultas Kedokteran, Kelautan, dan Teknik, nantinya akan berada di kampus II Pajangan, Bantul," kata Yudian, berdasarkan siaran pers yang diterima Republika.co.id.
Pengembangan fakultas sendiri akan dilakukan secara bertahap, Termasuk untuk Fakultas Kedokteran, pihaknya juga sudah membuat proposal. Ia berharap, hal tersebut dapat terwujud dalam jangka waktu lima tahun mendatang. "Kami juga akan membuka S2 Teknik Industri. Untuk S2 sendiri sudah ada S2 Teknis Informatika,” lanjutnya.
Dengan banyaknya formasi yang dibuka tahun ini, ia meminta kepada pelamar untuk berhati-hati dan tidak percaya kepada oknum yang mengaku dapat membantu dalam penerimaan CPNS UIN Suka ini. Terlebih, oknum yang meminta imbalan uang dengan jumlah tertentu. Sebab, lanjutnya, proses penerimaan CPNS ini tidak dipungut biaya apapun.
Yudian menuturkan, untuk proses seleksi pun juga melalui proses yang ketat. Mereka yang diterima hanya yang benar-benar sesuai dengan kriteria yang diisyaratkan.
"Untuk meminimalisir terjadinya kecurangan, selain sejak awal pendaftaran dengan mengunakan finger print, juga harus ada transparansi muka, terutama bagi perempuan mukanya harus kelihatan meski berjilbal. Diharapkan dengan langkah ini tidak terjadi kecurangan," katanya.
Bagi pendaftar yang lolos seleksi administrasi, akan ada ujian seleksi kemampuan dasar (SKD), seleksi kemampuan bidang (SKB), dan gabungan antara SKD dan SKB. Seleksi administrasi dimulai sejak 28 September hingga 20 Oktober 2018. Sementara, hasilnya akan diumumkan pada 21 Oktober.
"Untuk SKD akan dilaksanakan 26 Oktober sampai 17 November, SKB 22 November sampai 28 November, gabungan SKD dan SKB 29 November sampai 1 Desember dan pengumumannya pada 3 Desember 2018," ujarnya.