REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang (RSU UMM) mengirim empat relawan yang terdiri dari satu dokter dan tiga perawat ke Donggala, Sulawesi Tenggara. Keempat relawan tersebut telah diterjunkan ke salah satu lokasi bencana sejak Selasa (9/10) sampai dua pekan ke depan.
Kepala Bidang Humas dan Kemitraan RSU UMM, Dokter Viva Maiga mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan relawan. "Seandainya dua minggu dirasa kurang, ya, kita akan menarik relawan yang ada di sana dan mengirim relawan yang lain. Karena kita juga perlu menyesuaikan pekerjaan yang ada di sini,” terang Viva.
Menurut Viva, RSU UMM berupaya untuk selalu mengirim relawan ketika ada bencana di lokasi manapun. Sebab, kata dia, hal ini sesuai dengan visi dari Rumah Sakit Islam yang menjunjung kemanusiaan. Dalam penanganan bencana ini, sambung Viva, para relawan tidak mempertimbangkan imbalan sama sekali.
"Asal para korban bisa diobati, mereka lega,” kata Viva melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (11/10).
Viva juga mengungkapkan, relawan tidak hanya mengobati dan merawat korban yang terluka. Mereka juga membantu menangani gangguan psikis korban agar bisa tetap semangat dan bertahan.
Sebagai informasi, relawan yang diberangkatkan sebelumnya telah dilatih dan dibina oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). Untuk itu, Viva yakin mereka sudah terlatih dalam menangani korban bencana. Adapun nama-nama relawan terkait, yakni Dokter Ki Ageng Nico Prasetyo Nugroho (dokter IGD), Nur’aini (Perawat Pelaksana), Sandy Dewanto, (Perawat Pelaksana) dan Imam Fitrianto (Perawat Pelaksana).