REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Pakar ekonomi kelautan, Prof Rokhmin Dahuri mengatakan, hendaknya revolusi industri 4.0 dalam konteks perkembangan ekonomi yang saat ini tengah terjadi tidak semata-mata berpaku pada soal penguasaan teknologi atau IT. Revolusi industri 4.0 juga harus bicara soal produksi, seperti ketersediaan sumber pangan, produksi bioteknologi dan lain-lain.
“Jangan semua karena revolusi industri 4.0 fokus pada pengusaan IT atau kegiatan ekonomi berbasis aplikasi. Tapi tidak kalah pentingnya adalah bagaimana ekonomi riil dalam konteks misalkan bagaimana produksi untuk ketahanan pangan harus dikerjakan,” ujar Rokhmin saat mengisi Kuliah Umum di Kampus Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (16/10). Kegiatan tersebut dihadiri oleh rektor, civitas akademika fakultas dan mahasiswa Universitas Halu Oleo.
Dalam kesempatan tersebut, guru besar fakultas kelautan dan perikanan IPB itu menegaskan, ke depan akan semakin banyak dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) mumpuni yaitu memiliki keahlian solusi memenuhi kebutuhan manusia di sektor pangan, sandang, dan papan.
“Soft skill yang kita butuhkan dalam konteks sumber daya manusia (SDM) unggul dan memiliki daya saing adalah mereka yang mampu menjawab kebutuhan dan solusi berbagai hal yang dibutuhkan manusia ditopang oleh teknologi kekinian,” ujar Rokhmin dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (16/10).
Pakar kelautan dan perikanan, Prof Rokhmin Dahuri bersama rektor, civitas akademika fakultas dan mahasiswa Universitas Halu Oleo, Selasa (16/10).
Mantan menteri kelautan dan perikanan itu mengemukakan, untuk menghadapi era persaingan global berbasis revolusi industri 4.0 yang ditandai oleh aktivitas ekonomi yang ditunjang IT, diperlukan soft skill yang baik.
“Soft skill ini sangat diperlukan oleh generasi penerus, dalam hal ini mahasiswa,” tutur duta besar kehormatan Jeju Island Korea Selatan.
Soft skill tersebut, lanjut Rokhmin Dahuri, adalah berpikir kritis dan analisis; kreatif dan inovatif; berjiwa entrepeneurship (mampu melihat peluang dan bisa merubah menjadi bernilai komersial); mampu kerja sama; dan kemampuan telekomunikasi.