Jumat 26 Oct 2018 15:34 WIB

UNY Pertemukan Para Praktisi Sains Olahraga Dunia

Konferensi melibatkan tidak kurang 167 praktisi yang berasal dari tujuh negara.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
UNY
Foto: [ist]
UNY

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Yogyakarta International Seminar on Healtf, Physical Education and Sport Science (YISHPESS) 2018 dan Conference on Interdisciplinary Approach in Sport (Cois) tengah berlangsung di Yogyakarta. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) jadi inisiatornya.

YISHPESS sendiri diselenggarakan untuk kedua kalinya, sedangkan Cois tahun ini menjadi gelaran yang pertama. Konferensi melibatkan tidak kurang 167 praktisi yang berasal dari tujuh negara-negara dunia.

Mulai dari Amerika Serikat, Australia, Belanda, Korea Selatan, Singapura, Indiam Malaysia, Saudi Arabia dan tentu praktisi-praktisi sains olah raga dari perguruan-perguruan tinggi Indonesia. 

Wakil Rektor 1 UNY, Prof Margana menuturkan, kegiatan-kegiatan internasional ini memang sangat bersinggungan. Terutama hari-hari ini, saat sinergi sains olahraga dan pendidikan kesehatan semakin dikembangkan.

Untuk itu, melalui YISHPESS dan Cois, dihadirkan setidaknya sembilan pembicara kunci dari negara-negara dunia. Tujuannya, tidak lain berbagi pengalaman soal best practice yang telah diterapkan masing-masing.

"Sport science sendiri di Indonesia sudah menggeliat, seperti yang terlihat dari gelaran-gelaran seperti Asian Games dan Asian Paragames," kata Margana yang didampingi Wakil Rektor III UNY, Sumaryanto, di Eastparc Yogyakarta, Jumat (26/10).

Selain itu, ia menekankan, gelaran-gelaran internasional seperti ini akan bermanfaat untuk menghadirkan publikasi yang terindeks Scopus. Tentunya, yang menjadi target semua perguruan-perguruan tinggi.

Namun, secara umum Margana mengingatkan, kesiapan jasmani dan mental memang semakin hari semakin diperlukan. Artinya, ada keseimbangan fisik dan mental yang menghadirkan semangat menjadi insan yang unggul.

Tahun ini, YISHPESS mengangkat tema Community Building and Development through Physical Education and Sports. Sedangkan, Cois mengusung tajuk Integrating Sport Science Intervention to Optimize Human Performance.

Senada, praktisi kesehatan Dankook University Korea Selatan, Prof Jung Sok Oak menuturkan, sejak lama persepsi kalau latihan merupakan satu olah raga telah tersebar ke masyarakat dunia. Karenanya, tepat mengembangkan sains olah raga.

Untuk itu, beragam program olah raga seperti pelatihan korektif, terapi dan rehabilitasi berdasarkan kajian bukti menghadirkan pengaturan klinis. Hal itu membuat konferensi-konferensi ini semakin dibutuhkan praktisi-praktisi.

"Untuk memberikan kesempatan terjadinya pertukaran informasi, pengalaman dan keahlian yang mendalam di kalangan kinesiologis khususnya, dan mendiskusikan program pendidikan lanjut dan sistem sertifikasi yang tepat," ujar Oak. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement