Senin 05 Nov 2018 17:11 WIB

Menteri Minta Mahasiswi Fokus Belajar Hingga Lulus Kuliah

Mahasiswi disarankan tak menikah sebelum lulus.

Red: Muhammad Hafil
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise
Foto: ROL/Abdul Kodir
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Susana Yembise mengingatkan mahasiswi tak menikah dulu sebelum lulus. Sehaingga, harus fokus kuliah selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

"Kalian mahasiswi jangan hamil dulu, jangan menikah dulu. Harus selesaikan kuliah," kata Menteri PPPA Yohana dalam sesi kuliah umum di Universitas Jambi, Senin (5/11).

Yohana menyampaikan hal tersebut  dalam sebuah kuliah umum dihadapan seribuan mahasiswi Universitas Jambi dengan tema "upaya preventif generasi muda dalam perlindungan perempuan dan anak". Acara ini dimoderatori langsung Rektor Unja Prof Johni Najwan.

Menurut Yohana, yang saat itu pernah menjadi dosen di perguruan tinggi di Papua itu, pernah menemukan fenoma mahasiswi yang seperti itu. "Saya pernah mengajar. Anda mau kuliah atau cari suami. Jadi selesaikan kuliahnya dulu," kata dia.

Isu perempuan saat ini, kata Menteri, telah menjadi sebuah isu global. Sebab perempuan juga memiliki naluri yang dapat menumbuhkan semangat dan harus memiliki posisi strategis dalam sebuah pembangunan dan kemajuan bangsa.

"Perempuan harus memiliki jenjang yang setara dengan laki-laki untuk mencapai indikator sebagai kunci utama adalah kesetaraan gender," katanya menjelaskan.

Sehingga, lanjutnya, saat ini sangat dibutuhkan upaya preventif bagi generasi muda yang aktif dalam perlindungan perempuan dan anak di Indonesia.

"Sebagai generasi muda kita memiliki peran untuk menyelamatkan anak-anak untuk masa depan dari bangsa ini yang nantinya akan menjadi pemimpin masa depan," kata Yohana yang merupakan perempuan pertama di tanah Papua yang mendapatkan gelar guru besar itu. 

Baca juga: Kisah Abdullah Bin Salam Menunggu Datangnya Nabi Terakhir

Baca juga: Teknisi Ikut Terbang Bersama Pesawat JT-610, Ada Apa?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَيَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُوْلُوْنَ هٰٓؤُلَاۤءِ شُفَعَاۤؤُنَا عِنْدَ اللّٰهِ ۗقُلْ اَتُنَبِّـُٔوْنَ اللّٰهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِى السَّمٰوٰتِ وَلَا فِى الْاَرْضِۗ سُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
Dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan bencana kepada mereka dan tidak (pula) memberi manfaat, dan mereka berkata, “Mereka itu adalah pemberi syafaat kami di hadapan Allah.” Katakanlah, “Apakah kamu akan memberitahu kepada Allah sesuatu yang tidak diketahui-Nya apa yang di langit dan tidak (pula) yang di bumi?” Mahasuci Allah dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan itu.

(QS. Yunus ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement