REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ramah. Itulah kesan pertama bertemu Roberta Salzano, seorang wanita asal Italia yang mengisi hari-harinya sebagai pengajar bahasa Italia di universitas terkemuka di Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada (UGM).
Berawal dari sekadar iseng mempelajari bahasa Indonesia saat kuliah di University of Naples 'L'Orientale', wanita kelahiran Napoli itu akhirnya justru jatuh cinta dengan Indonesia. "Awalnya cuma iseng, namun lama-kelamaan jadi suka," ujar wanita yang akrab dipanggil Roby tersebut.
Saat itu, tepatnya sekitar tahun 2010, ia awalnya berniat belajar Sastra Cina karena ketertarikannya dengan naskah-naskah kuno. Akan tetapi pertemuannya dengan seorang pengajar asal Indonesia bernama Faizah Soenoto Rivai membuat Roby menyukai Indonesia.
Karena keseriusannya mempelajari Indonesia, ia pun dua kali memperoleh kesempatan mengunjungi Indonesia selama kuliah. Yang pertama adalah saat ia memperoleh beasiswa untuk tinggal selama enam bulan di Jakarta. Yang kedua adalah saat ia selama beberapa waktu menetap di Manado untuk menulis tesis.
"Saat itu saya mengerjakan tesis tentang film Indonesia dari perspektif antropologi," kata anak keempat dari lima bersaudara tersebut.
Saat mengerjakan tesis tersebut, ia bahkan sempat terlibat dalam sebuah film Indonesia berjudul 'Mengejar Embun ke Eropa' . Walaupun awalnya tidak berniat terlibat dalam film tersebut namun akhirnya ia dibujuk untuk menjadi salah satu pemain utama.
Dari pengalaman tersebut, Roby semakin tertarik dengan Indonesia. Ia pun bertekad untuk kembali ke Indonesia untuk ketiga kalinya untuk kuliah S3 sekaligus melanjutkan penelitiannya tentang film Indonesia. Namun, ternyata takdir justru menjadikannya seorang pengajar bahasa Italia.
"Saat itu ada dua pilihan antara lanjut S3 atau melamar ke Kementerian Luar Negeri Italia. Dan ternyata saya mendapatkan jalan yang kedua," kata wanita berusia 29 tahun itu.
Saat diterima menjadi staf Kementerian Luar Negeri Italia, lagi-lagi ia berjodoh dengan Indonesia. Walaupun juga memilih negara seperti Brasil dan Inggris, Roby pada akhirnya justru ditempatkan di Indonesia, tepatnya di Yogyakarta. Salah satunya berkat kemampuannya berbahasa Indonesia dengan fasih.
Kini, ia bermimpi untuk mengenalkan budaya Italia ke masyarakat Yogyakarta. Ia optimistis karena jumlah orang Italia yang datang ke Indonesia akhir-akhir ini semakin banyak.
"Saat ini tiap tahun minimal terdapat 7-8 orang Italia yang berangkat ke Indonesia. Di Yogyakarta, saat ini terdapat tiga mahasiswa Italia yang yang sedang kuliah," ujar Roby.
Berbicara tentang Yogyakarta, Roby mengatakan kota ini telah membuatnya nyaman. Ia berharap bisa memperpanjang masa tinggalnya di kota ini meskipun kontraknya sebagai pengajar bahasa Italia akan berakhir tahun depan.