Rabu 14 Nov 2018 16:04 WIB

Roberta Salzano Ajarkan Bahasa Italia di Yogyakarta

Di Yogyakarta, saat ini terdapat tiga mahasiswa Italia yang yang sedang kuliah.

Rep: Fernan Rahadi/ Red: Yusuf Assidiq
Roberta Salzano (kanan)
Foto: dokpri
Roberta Salzano (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ramah. Itulah kesan pertama bertemu Roberta Salzano, seorang wanita asal Italia yang mengisi hari-harinya sebagai pengajar bahasa Italia di uni­versitas terkemuka di Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada (UGM).

Berawal dari sekadar iseng  mem­pelajari bahasa Indonesia saat kuliah di University of Naples 'L'Orien­tale', wanita kelahiran Napoli itu akhirnya justru jatuh cinta de­ngan Indonesia. "Awalnya cuma iseng, namun lama-kelamaan jadi suka," ujar wanita yang akrab di­panggil Roby tersebut.

Saat itu, tepatnya sekitar tahun 2010, ia awalnya berniat belajar Sas­tra Cina karena ketertarikannya de­ngan naskah-naskah kuno. Akan tetapi perte­muannya dengan seorang pengajar asal Indonesia ber­nama Faizah Soenoto Rivai mem­buat Roby menyukai Indone­sia.

Karena keseriusannya mempe­lajari Indonesia, ia pun dua kali mem­peroleh kesempatan me­ngun­jungi Indonesia selama kuliah. Yang pertama adalah saat ia memperoleh beasiswa untuk tinggal selama enam bulan di Jakarta. Yang kedua adalah saat ia selama beberapa waktu menetap di Manado untuk menulis tesis.

"Saat itu saya mengerjakan tesis tentang film Indonesia dari per­spek­tif antropologi," kata anak keempat dari lima bersaudara tersebut.

Saat mengerjakan tesis tersebut, ia bahkan sempat terlibat dalam se­buah film Indonesia berjudul 'Me­nge­jar Embun ke Eropa' . Walaupun awal­nya tidak berniat terlibat dalam film ter­sebut namun akhirnya ia dibujuk un­tuk menjadi salah satu pemain uta­ma.

Dari pengalaman tersebut, Roby semakin tertarik de­ngan Indonesia. Ia pun bertekad untuk kembali ke Indonesia untuk ketiga kalinya untuk kuliah S3 se­kaligus melanjutkan penelitiannya tentang film Indonesia. Namun, ter­nyata takdir justru menjadikannya seorang pengajar bahasa Italia.

"Saat itu ada dua pilihan antara lanjut S3 atau melamar ke Kemen­terian Luar Negeri Italia. Dan ter­nyata saya mendapatkan jalan yang kedua," kata wanita berusia 29 tahun itu.

Saat diterima menjadi staf Ke­men­terian Luar Negeri Italia, lagi-lagi ia berjodoh dengan Indonesia. Walaupun juga memilih negara se­perti Brasil dan Inggris, Roby pada akhirnya justru ditempatkan di In­donesia, tepatnya di Yogyakarta. Sa­lah satunya berkat kemampuannya berbahasa Indonesia dengan fasih.

Kini, ia bermimpi untuk me­nge­nalkan budaya Italia ke masyarakat Yogyakarta. Ia optimistis karena jumlah orang Ita­lia yang datang ke Indo­nesia akhir-akhir ini se­makin banyak.

"Saat ini tiap tahun minimal ter­dapat 7-8 orang Italia yang be­rang­kat ke Indonesia. Di Yogyakarta, saat ini terdapat tiga mahasiswa Italia yang yang sedang kuliah," ujar Roby.

Berbicara tentang Yogyakarta, Roby mengatakan kota ini telah mem­buatnya nyaman. Ia berharap bisa mem­perpan­jang masa ting­gal­nya di kota ini meskipun kontraknya sebagai pengajar bahasa Italia akan berakhir tahun depan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement