Kamis 15 Nov 2018 07:53 WIB

IKA Unpad Gelar Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis

Seminar menampilkan nara sumber pemerintah, praktisi bisnis dan praktisi pendidikan.

Salah satu kegiatan yang diadakan oleh IKA Unpad.
Foto: Dok IKA Unpad
Salah satu kegiatan yang diadakan oleh IKA Unpad.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --  Dalam rangka Dies Natalis Universitas Padjadjaran (Unpad) yang ke-61, Ikatan Alumni (IKA) Unpad  menyelenggarakan Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis. Seminar yang diadakan hari ini, Kamis (15/11) mengusung tema  “Outlook Ekonomi 2019 Dalam Visi Digitalisasi Bisnis di Era Industri 4.0” itu diadakan  di Hotel Bidakara Grand Savoy Homann Bandung.

Menurut rencana, seminar  akan dibuka dengan  keynote speech  Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto dan  dan sambutan Walikota Bandung, Oded Muhammad Danial.

Ketua Panitia, Ari Wibowo mengatakan, seminar dibagi dua sesi. “Sesi pertama membahas regulasi dan strategi dalam digitalisasi pelaku usaha, perbankan dan industri di Indonesia 2019,” kata Ari Wibowo dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (14/11).

Pembicara sesi pertama adalah  Fajar Hary Sampurna  (deputi Kementerian BUMN),  Endang Hidayatullah  (direktur BNI),  Muhammad Awaluddin (direktur  utama Angkasa Pura II),  Fahmi Bagus Mahesa  (direktur utama Bank Banten), dan  Yudi Azis (dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Unpad).

Adapun sesi kedua, kata Ari, megupas kebangkitan ekonomi, peluang besar dan tantangan dalam industri digital Indonesia 2019. Pembicaranya adalah  Roy Darmawan  (dosen Pasca Sarjana Kajian Strategis dan Global UI serta Motivator Asia Tenggara),  Doni P Joewono  (kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat), Naba Aji Notosaputro  (ketua BPH Yayasan BSI, membawahi  Universitas BSI),  Ignatius Untung  (ketua umum Indonesian E-Commerce Association/ IDEA), dan

Dwi Indra Purnomo (wakil dekan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad).

“Acara seminar ini  dipandu moderator Tina Talisa  dan dimeriahkan Paduan Suara Mahasiswa Unpad  yang sudah banyak meraih penghargaan tingkat nasional dan intenasional,” ujar Ari Wibowo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement