REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah menyediakan sekitar 50 tenda untuk pelaksanaan wisuda mahasiswa strata 1 dan S2. "Pelaksanaan wisuda berlangsung di luar bangunan gedung, di tenda," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Palu Abidin Djafar, Rabu (28/11).
IAIN Palu berencana melaksanakan wisuda mahasiswa S1 dan S2 pada Kamis 29 November 2018 di wilayah kampus tersebut. Tenda-tenda tersebut telah terpasang di halaman belakang gedung pascasarjana/gedung rektorat sementara pascabencana gempa, likuefaksi dan tsunami.
Tenda itu untuk menampung wisudawan dan wisudawati yang berjumlah sekitar 477 dari tiga fakultas di lingkungan perguruan tinggi itu. Selain 50 tenda, perguruan tinggi negeri itu juga menyiapkan 1.500 kursi untuk wisudawan dan wisudawati serta orang peserta.
IAIN Palu menjadi salah satu wilayah terdampak tsunami yang cukup parah pada Jumat 28 Septmber 2018. Gedung-gedung milik kampus tersebut rusak total dan berat diterjang tsunami disertai lumpur.
Hingga saat ini material sisa tsunami masih tertumpuk di wilayah kampus tersebut. Setengah dari wilayah kampus itu masih tertimbun lumpur. Karena itu, kata Abidin, pelaksanaan wisuda 2018 akan diselenggarakan secara sederhana, namun tidak menghilangkan nilai substansi dari wisuda.
Pelaksanaan wisuda mengangkat tema "Membangun Perguruan Tinggi Islam di Era Distrubsi Pascabencana demi Peningkatan Mahasiswa Baru". IAIN Palu menghadirkan Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek dan Kebudayaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Amich Alhumami sebagai pembicara pada wisuda tersebut.