Ahad 30 Dec 2018 05:54 WIB

Kelola Hutan dan Pertanian, Istana Cipanas Gandeng IPB

IPB siap mengerahkan ahli herbal, hutan dan lanskapnya.

Kepala Istana Kepresidenan Cipanas, Mustafa Alatas dan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Sistem Informasi IPB, Dodik Ridho Nurrochmat menandatangani kerja sama.
Foto: Dok IPB
Kepala Istana Kepresidenan Cipanas, Mustafa Alatas dan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Sistem Informasi IPB, Dodik Ridho Nurrochmat menandatangani kerja sama.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Istana Kepresidenan Cipanas menjalin kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mengelola hutan, lanskap dan pertanian di lingkungan istana. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara kedua belah pihak di Istana Kepresidenan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (27/12). 

Perjanjian kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani oleh kementerian sekretariat negara Republik Indonesia dan  rektor IPB. 

Kepala Istana Kepresidenan Cipanas, Mustafa Alatas SE mengatakan,  Istana Cipanas memiliki garis lanskap dan pemandangan yang menarik. Tetapi saat ini pemandangan tersebut seperti sudah hilang karena tertutup pepohonan dan bangunan. “Dahulu, dari sebelah timur kita bisa melihat indahnya matahari terbit di antara perbukitan dari istana, tapi sekarang kita tidak bisa melihat itu karena tertutup bangunan,” tutur Mustafa dalam rilis IPB yang diterima Republika.co.id, Sabtu (29/12).

Sedangkan, tambahnya, di sebelah barat dihadapkan dengan Gunung Gede Pangrango, tetapi saat ini terhalang oleh tanaman yang menjulang tinggi. 

Di dalam istana juga terdapat hutan lindung yang perlu mendapat perawatan. Hutan lindung tersebut menjadi satu-satunya hutan yang berada di tengah-tengah kota sehingga perlu dirawat dan dilestarikan.

Di sisi lain, kata Mustafa, terdapat taman herbalia peninggalan  Ani Yudhoyono, istri presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, yang perlu mendapat perawatan dari ahlinya langsung. Pasalnya taman herbalia tersebut terdapat beraneka ragam tanaman obat yang didapatkan dari seluruh Indonesia.

"Saat ini istana Cipanas sedang berusaha merevitalisasi lanskap, supaya istana ini tidak seperti hutan. Untuk itu kami membutuhkan kerja sama IPB untuk membantu menyelesaikannya,” tambah Mustafa.

Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Sistem Informasi IPB, Prof  Dr  Ir  Dodik Ridho Nurrochmat MSc, FTrop turut menyambut positif kerja sama tersebut. Ia menuturkan,  IPB akan membantu sesuai dengan keahlian yang dimiliki.  "IPB akan segera mengerahkan ahli herbal, hutan dan lanskap supaya kerja sama ini segera terealisasi,” tutur Prof Dodik.

Saat ini IPB memiliki sebuah alat yang bisa digunakan untuk mendeteksi kesehatan pohon. Alat tersebut dapat mendeteksi apakah pohon masih sehat atau tidak sehingga perlu dilakukan penebangan. “Dengan bantuan alat, kita punya alasan untuk melakukan penebangan maupun peremajaan, sehingga revitalisasi lanskap istana bisa terlaksana dengan baik,” pungkasnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement