REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah meningkatkan kuota beasiswa Bidikmisi untuk tahun 2019. Kebijakan ini diambil karena Pemerintah akan berfokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir mengungkapkan, kebijakan kuota beasiswa Bidikmisi ini merupakan perintah langsung dari Presiden RI, Joko Widodo.
Tahun 2019 ini Pemerintah akan mendorong peningkatan anggaran pendidikan tinggi yang di dalamnya merupakan anggaran untuk alokasi beasiswa Bidikmisi.
“Presiden ingin, kalau bisa kuota Bidikmisi dinaikkan 50 persen,” ungkapnya, saat memberikan Kuliah Umum dengan tema ‘Membangun Generasi Milenial Indonesia yang Berkarakter dengan Semangat Prestasi’ di Auditorium Profesor Wuryanto, Universitas Negeri Semarang (Unnes), Rabu (2/1).
Prioritas pembangunan, jelas Menristekdikti, akan digeser dari pembangunan infrastruktur ke pembangunan SDM. Pada 2018, kuota nasional beasiswa Bidikmisi mencapai 85 ribu mahasiswa.
“Dengan demikian, pada tahun 2019, Pemerintah akan meningkatkan anggaran Bidikmisi agar kuota penerimanya bisa mencapai 130 ribu mahasiswa, dari seluruh daerah di tanah air,” katanya di hadapan para mahasiswa beasiswa Bidikmisi.
Menteri Nasir menambahkan beasiswa Bidikmisi telah diakui sangat bermanfaat. Beasiswa ini juga dinilai dapat memotong mata rantai kemiskinan karena anak- anak dari keluarga tidak mampu dapat menyelesaikan pendidikan tinggi dan mewujudkan kehidupan lebih baik.
Sementara itu, pada 2018 mahasiswa Unnes yang mendapatkan Program Beasiswa Bidikmisi berjumlah 1.208 mahasiswa, dengan total mahasiswa aktif penerima Bidikmisi di kampus ini yang berjumlah 6.004 mahasiswa. Selain Bidikmisi, pemerintah juga memberikan Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) kepada 1.320 mahasiswa pada 2018.
“Unnes juga menerima mahasiswa yang mendapat Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Papua, Papua Barat dan wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) dengan jumlah 108 mahasiswa,” tambahnya.
Rektor Unnes, Fathur Rokhman memaparkan, mahasiswa Bidikmisi di kampusnya telah menunjukkan prestasi yang gemilang. Selain prestasi akademik, mahasiswa bidikmisi banyak yang sukses menjadi pengusaha dan inovator.
“Beberapa mahasiswa bahkan mengundurkan diri dari bidikmisi karena wirausahanya berhasil. Mereka merasa tidak lagi perlu beasiswa sehingga beasiswa tersebut diberikan kepada adik kelas yang lebih membutuhkan,” kata Fathur Rokhman.