Senin 11 Feb 2019 15:17 WIB

STEI Tazkia dan IIUM Kerja Sama Mengembangkan Dakwah

Kerja sama itu diharapkan mengkonstribusi pengembangan nilai kemanusiaan.

 Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia dan Internasional Islamic University (IIUM) meneken MoU pengembangan dakwah.
Foto: Dokumentasi Tazkia
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia dan Internasional Islamic University (IIUM) meneken MoU pengembangan dakwah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia dan Internasional Islamic University (IIUM) meneken MoU pengembangan dakwah. Penandatangan MoU untuk kali kedua ini dilakukan di ruang sidang utama gedung Rektorat IIUM, Jumat (8/2).

Rektor IIUM, Prof Tan Sri Dato Dzulkifli Abdul Razak menyampaikan kerja sama itu akan membawa konstribusi terbaik bagi pengembangan nilai-niai kemanusiaan. "Ini merupakan substansi dari pendidikan," kata dia.

Rasa bahagia diungkapan Dr Murniati Mukhlisin, Rektor STEI Tazkia. Ia menurutkan Tazkia selalu sejalan dengan cita-cita mulia dalam pengembangan dakwah.

"Alhamdulillah Tazkia akan selalu sejalan dengan cita cita mulia dalam pengembangan dakwah, riset dan pengabdian masyarakat baik pada tingkat nasional maupun internasional," kata Murniati yang juga alumni IIUM.

Hadir dalam pendantangan MoU Dr (C) Andang Heryahya, M.Pd selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik, Dr. Mukhamad Yasid, MSi, Direktur Pascasarjana dan Nurizal Ismail, MA, Direktur Pusat Studi Kitab Klasik STEI Tazkia. Pendantangan MoU ini juga disaksikan Mokhamad Farid Maruf, PhD sebagai Atase Pendidikan, KBRI Kuala Lumpur.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement