REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar Entrepreneur Plus (Enplus) Festival 2019. Gelaran ini dalam upaya menyikapi era globalisasi, sekaligus meningkatkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Mengingat perguruan tinggi dituntut mampu membekali kemampuan mahasiswanya di segala bidang, utamanya bidang kewirausahaan.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unusa, Yusak Anshori meyakini, menumbuhkan jiwa entrepreneurship di kalangan mahasiswa akan mendorong tumbuhnya perekonomian Indonesia, terutama di sektor industri kreatif. Terbatasnya lapangan pekerjaan, kata dia, membuat mahasiswa harus mempunyai jiwa kewirausahaan, untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru.
"Terbatasnya lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan jumlah lulusan mahasiswa, sehingga banyak mahasiswa yang tidak terserap oleh perusahaan-perusahaan yang ada," kata Yusak melalui siaran persnya, Jumat (8/3)
Yusak melanjutkan, ketika lapangan kerja terbatas, mahasiswa jangan sampai bergantung pada situasi yang ada saat ini. Selain menguasai teori di bangku kuliah, menurutnya mahasiswa juga harus bisa memiliki jiwa menciptakan sendiri lapangan pekerjaan. Itu pula lah salah satu alasan digelarnya Enplus Festival.
Yusak menjelaskan, Enplus Festival merupakan kegiatan tahunan yang diperluas cakupannya setiap tahun. Tujuannya agar menjadi lebih besar sehingga memberikan dampak positif terhadap ekonomi masyarakat. :Ke depannya, kami ingin mengajak lebih banyak lagi mahasiswa baik yang di Surabaya maupun di Jawa Timur untuk ambil bagian," kata Yusak
Rektor Unusa Achmad Jazidie mengatakan, gema kewirausahaan di Indonesia sudah merambah ke semua lini pendidikan. Hampir seluruh jenjang pendidikan di Indonesia telah mengaplikasikan kurikulum kewirausahaan untuk siswa-siswinya.
Pertumbuhan ekonomi menurutnya merupakan hal yang sangat vital atau penting dalam suatu negara. Pertarungan antara kesediaan tenaga kerja merupakan salah satu faktor pentingnya pertumbuhan ekonomi. Dimana setiap tahunnya, ada jutaan wisudawan baru dan lulusan SMK yang berniat untuk kerja sementara kebutuhan tenaga kerja itu tidak klop.
“Ditambah lagi ada yang senang menggunakan tenaga kerja asing. Menyadari itu Unusa dalam visinya merumuskan secara eksplisit menyiapkan SDM yang berjiwa entrepreneur berjati diri Islami,” kata Jazidie.
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, lanjut dia, tidak hanya dituntut untuk pintar dalam ilmu pengetahuan atau pun peka terhadap perubahan lingkungan sosial dan global. Namun juga diharapkan memiliki jiwa kepemimpinan yang penuh.