REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Sungai menjadi bagian yang sulit dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Sungai tidak hanya terdapat di pedesaan namun terdapat juga di area kota. Sungai memiliki berbagai fungsi diantaranya sebagai tempat menampung hujan, mengalirkan air ke dataran rendah, tempat hidup suatu ekosistim, ladang mata pencaharian penduduk, Pembangkit Listrik Tenaga Air, tempat berolahraga dan berekreasi, pemenuhan kebutuhan air sehari-hari.
Fungsi itulah yang seharusnya terjadi pada Sungai Citarum. Namun saat ini Sungai Citarum mengalami disfungsi bahkan Sungai Citarum diberi label sungai terkotor di dunia.
Menyadari fungsi sungai yang sangat trategis dan imbas citra yang tidak baik, Presiden Republik Indonesia menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan daerah aliran Sungai Citarum.
Perpres tersebut memberikan tugas kepada Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan yakni memberikan dukungan dengan memasilitasi riset dan keikutsertaan akademisi dalam inovasi pengendalian DAS Citarum, serta kuliah kerja nyata(KKN) tematik. Tugas inilah mendorong Kemenristekdikti untuk melaksanakan program kegiatan KKN Tematik sebagai bagian dari Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Melihat hal tersebut, Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) pada awal tahun ini menyelenggarakan KKN Tematik Citarum Harum. Kegiatan KKN ini berlangsung selama tiga hari, 26-28 Februari 2019. Kegiatan ini berlangsung di Desa Segaran, Desa Dewisari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Siaran pers UAI yang diterima Republika.co.id, pekan lalu menyebutkan, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi wilayah dalam bidang kesehatan, industri kreatif, dan pengolahan sampah, serta sebagai bentuk pengabdian masyarakat Perguruan Tinggi (PT) serta mendorong empati dan simpati mahasiswa dalam melihat permasalahan di masyarakat dan memberikan solusinya. Kegiatan yang dilakukan ialah pembagian 1000 filter air serta sosialisasi sampah pintar (otomatis) dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat) untuk anak-anak serta orang tua.
Kegiatan ini turut mengundang beberapa tamu kehormatan, yaitu Kepala Desa Segaran (Rusli HN), Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah III (Dr.Illah Sailah MS), Bupati Karawang (Dr Cellica Nurrachadiana), Jenderal TNI Agum Gumelar MSc, Belmawa (Prof Dr. Ismunandar).
Siaran pers itu menyebutkan, dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan hal yang sangat bermanfaat bagi UAI serta beberapa desa yang menjadi tempat dalam pengembangan wilayah, baik dalam bidang kesehatan, industri kreatif, dan pengolahan sampah.