Selasa 12 Mar 2019 17:15 WIB

Grup Riset Halal UGM Jadi Salah Satu Unggulan Iptek

Dua grup riset UGM ditetapkan sebagai PUIPT Kementerian Ristek Dikti.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
UGM
Foto: ugm.ac.id
UGM

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dua grup riset Universitas Gadjah Mada (UGM) ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUIPT) Kementerian Ristek Dikti. Salah satunya merupakan Institute of Halal Industry and System (IHIS).

IHIS sendiri merupakan salah satu grup riset halal. Selain IHIS, terdapat satu grup riset inovasi biomedis atau Center for Innovation of Medical Equipment and Devices (Cimeds).

Baca Juga

Ini menambah tiga grup riset lain yang sudah ditetapkan sebagai PUIPT. Ada Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT), Gama-Inatek dan Pusat Inovasi Agroteknologi (Piat).

Direktur Penelitian UGM, Mustofa, mengatakan penetapan dua grup riset UGM itu sebagai PUIPT karena dinilai memiliki keunggulan kompetitif. Itu memungkinkan untuk alih teknologi dan pengetahuan.

Selain itu, penetapa dua grup riset itu memiliki kelembagaan yang kuat dan berkelanjutan. Karenanya, Mustofa, berharap grup-grup riset itu dapat jadi rujukan nasional.

"Berkelas dunia dan menjadi kebanggaan bangsa," kata Mustofa, Jumat (8/3) lalu.

Ia menuturkan, dua grup riset yang menjadi pusat unggulan iptek ini tentu akan dibiayai pemerintah. Utamanya, untuk jadi lembaga riset yang proaktif dan unggul masing-masing bidang.

Mustofa menerangkan, grup riset halal IHIS sendiri merupakan kelompok riset yang melakukan kajian-kajian tentang halal. Mulai dari pangan, sistem sampai industri halal.

UGM telah memulai riset tentang halal sejak 2008, dan telah berkembang menjadi pusat penelitian produk halal pada 2011. Pendirian grup riset ini dalam rangka menjadikan UGM sebagai pusat unggulan bidang halal.

"Kita ingin mendukung pembangunan bangsa dalam halal pangan, kesehatan, layanan sosial, pariwisata dan sektor lain yang bersentuhan dengan sistem halal," ujar Mustofa.

Selain IHIS, Cimeds menjadi kelompok riset yang mewadahi penelitian di bidang teknik biomedis. Terdiri atas beberapa peneliti utama di bidang teknik mesin, material, manufaktur dan kedokteran.

Ia menambahkan, penelitian kelompok riset ini meliputi riset dasar, terapan, pengembangan produk biomedis, pengujian laboratorium dan klinis. Aktivitas risetnya untuk mengembangkan produk-produk peralatan dan piranti kesehatan.

"Sehingga, ketergantungan kepada produk impor dapat dikurangi," kata Mustofa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement