REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Universitas Diponegoro (Undip) menempati tujuh besar Perguruan Tinggi Negeri (PTN) penerima siswa terbanyak, melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019.Berdasarkan hasil seleksi SNMPTN 2019, yang telah diumumkan oleh LTMPT Jumat (22/3) siang, sebanyak 2.146 siswa dinyatakan lolos seleksi sebagai calon mahasiswa Undip.
Sedangkan Universitas Brawijaya (Unibraw) merupakan PTN yang meloloskan peserta seleksi terbesar pada SNMPTN tahun 2019 kali ini, dengan jumlah total mencapai 3.957 siswa.
Berikutnya, secara berturut- turu adalah Universitas Negeri Padang (2.591 siswa); Universitas Sumatera Utara (2.508 siswa); Universitas Pendidikan Indonesia (2.493 siswa), Universitas Jember (2.215 siswa) dan Universitas Andalas (2.154 siswa).
Ketua LTMPT, Ravik Karsidi mengungkapkan, sebanyak 92.331 siswa dinyatakan lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019, pada 85 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Indonesia.
Sebanyak 26.217 siswa diantaranya merupakan peserta Bidikmisi. "Ke-92.331 siswa yang dinyatakan lolos ini merupakan bagian dari 478.608 siswa peserta yang mendaftar pada SNMPTN 2019," kata dia.
Sedangkan 10 program studi (prodi) SAINTEK dengan keketatan tertinggi dalam SNMPTN 2019 ini masing- masing Prodi Teknik Informatika Universitas Padjadjaran (1.39 persen); Prodi Teknik Informatika Universitas Hasanuddin (1.71 persen); Prodi Farmasi Universitas Jenderal Soedirman (1.77 persen), dan Prodi Pendidikan Dokter Gigi Universitas Jenderal Sudirman (1.80 persen).
Berikutnya Prodi Farmasi Universitas Padjadjaran (1.80 persen), Prodi Farmasi Universitas Syah Kuala (1.81 persen), Prodi Kedokteran Gigi Universitas Diponegoro (1.82 persen) dan Prodi Psikologi Universitas Padjadjaran (1.83 persen).
"Selanjutnya Prodi Ilmu Gizi Universitas Jenderal Soedirman (1.86 persen) dan Prodi Keperawatan UPN Veteran Jakarta (1.99 persen)," kata Rafik.
Sementara sepuluh program studi SOSHUM dengan keketatan tertinggi, meliputi Prodi Manajemen Universitas Negeri Jakarta (0,71 persen), Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta (1.16 persen), Prodi Akuntansi Universitas Negeri Jakarta (1.17 persen),Prodi Manajemen Universitas Padjadjaran (1.30 persen) dan Prodi PGSD Universitas Sriwijaya (1.32 persen).
"Berikutnya Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Jakarta (1.55 persen), Prodi Pariwisata Universitas Gajah Mada (1.72 persen), Prodi Manajemen Universitas Negeri Yogyakarta (1.90 persen), Prodi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gajah Mada (1.91 persen) dan Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Negeri Jakarta (1.92 persen)," ucap dia.