REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI kini resmi membuka Program Studi (Prodi) Manajemen Bisnis Syariah. Izin dalam bentuk SK BAN PT Pemenuhan Persyaratan Minimum Akreditasi resmi diserahkan oleh Kepala Seksi Bina Program Studi, Direktorat Jendral Pendidikan Islam, H Solahuddin Ahmad SE, MM kepada Ketua STEI SEBI Sigit Pramono PhD di aula lantai 2 STEI SEBI, Depok, Jawa Barat, Senin (1/4).
Penyerahan SK tersebut dihadiri oleh segenap civitas akademika STEI SEBI, termasuk para dosen. Pada kesempatan tersebut, Solahuddin Ahmad juga berkesempatan keliling melihat situasi dan kondisi kampus STEI SEBI.
Solahuddin mengatakan, pemerintah saat ini sedang menggalakkan dunia kewirausahaan, sehingga harus dibarengi dengan sumber daya manusianya. “Pembukaan Prodi Manajemen Bisnis Syariah menjadi langkah konkret, apalagi di dalamnya terdapat nilai-nilai syariah. Geliat gerakan wirausahawan Muslim dengan menerapkan bisnis syariah dan tanpa riba menjadi pangsa pasar bagi lulusan Prodi Manajemen Bisnis Syariah STEI SEBI,” kata Solahuddin dalam rilis STEI SEBI yang diterima Republika.co.id, Senin (1/4).
Kepala Seksi Bina Program Studi, Direktorat Jendral Pendidikan Islam, Kemenag, H Solahuddin Ahmad meninjau kampus STEI SEBI, Depok, Jawa Barat, Senin (1/4).
Ia menambahkan, data di lapangan menunjukkan, setiap tahun calon mahasiswa peminat ekonomi syariah mencapai sekitar 11.000 orang. Namun yang terserap hanya 50 persen. “Inovasi Prodi Manajemen Bisnis Syariah bisa menjadi keunggulan STEI SEBI ke depannya,” ujarnya.
Ketua Prodi Manajemen Bisnis Syariah STEI SEBI, Abdi Triyanto SEI, Msy mengatakan, kurikulum Prodi Manajemen Bisnis Syariah STEI SEBI lebih banyak praktik lapangan ketimbang teori. Untuk itu, STEI SEBI telah menyiapkan dosen-dosen yang kompeten di bidang keuangan, inovasi bisnis, dan pakar bisnis muamalah.
“Mahasiswa Manajemen Bisnis Syariah pada semester tiga sudah wajib memiliki usaha sendiri dan wajib mengikuti lomba business plan ataupun inovasi produk,” tutur Abdi Triyanto.