REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Prestasi berhasil diraih Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Jawa Tengah. Terhitung sejak 27 Maret 2019, lembaga pendidikan tinggi ini memperoleh pengakuan dari BAN-PT sebagai universitas yang terakreditasi institusi A.
Akreditasi tertinggi tersebut akan berlaku hingga 27 Maret 2024 mendatang. Untuk mendapatkan akreditasi A, seperti diakui Rektor Unissula, Ir Prabowo Setiyawan MT PhD, bukan hal mudah. Melainkan membutuhkan kerja keras, kerja cerdas seluruh civitas akademika, kontribusi positif berbagai fihak, serta berkat ridho Allah SWT.
“Kami sangat mensyukuri prestasi akreditasi A ini dan sebagai salah satu bentuk syukur prestasi tersebut akan kami jadikan pendorong untuk memberikan layanan pendidikan yang lebih berkualitas,” ujar Prabowo.
Menurutnya, akreditasi institusi A ini sangat penting karena dapat memberikan jaminan bahwa Unissula telah memenuhi standar mutu terbaik sebagaimana yang ditetapkan oleh BAN-PT. Sehingga mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari penyelenggara perguruan tinggi yang tidak kredibel.
Yang kedua, sebagai pendorong Unissula untuk terus menerus melakukan perbaikan dan mempertahankan mutu yang tinggi. Dan ketiga, akreditasi dapat dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam transfer kredit perguruan tinggi, pemberian bantuan dan alokasi dana, serta pengakuan dari badan atau instansi lain, serta membuka peluang yang lebih besar dalam penerimaan alumni di pasar kerja yang mensyaratakan akreditasi terbaik.
Ia menambahkan, akreditasi A juga bermakna strategis. Pasalnya, Unissula yang selama ini dikenal sebagai universitas berbasis Islam dengan penerapan strategi pendidikan yang diberi nama ‘Budaya Akademik Islami’, semakin mendapat pengakuan dan juga legalitas terbaik.
Pendidikan yang berbudaya akademik Islami berisi penguatan ruhiyah dan penguatan iptek. Penguatan ruhiyah yang dimaksud adalah penguatan akidah, ibadah, dan akhlak yang dikemas dalam gerakan pembudayaan yang meliputi gerakan dan implementasi nilai nilai shalat berjamaah, berbusana Islami, thaharah, keteladanan, keramahan Islami, dan peningkatan kualitas hidup.
“Adapun penguatan iptek terdiri atas semangat iqra’ untuk mengembangkan budaya literasi, mengembangkan iptek atas dasar nilai-nilai Islam, Islamic learning society, dan apresiasi iptek,” jelas rektor.
Lebih lanjut dipaparkan, Unissula terus memperkuat pendidikan dengan atmosfer ibadah dan atmosfer akademik yang kondusif, yaitu dengan membangun Islamic learning society. Ini adalah masyarakat kampus yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Islam, dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup segenap civitas akademika, menjadi sumber inspirasi, motivasi, sekaligus menjadi filter dalam kegiatan ilmiah dan budaya.
Terobosan untuk mempertahankan akreditasi institusi A pun telah dilakukan guna menjamin layanan pendidikan tinggi dalam level terbaik. Langkah awal telah ditetapkan yakni fokus Unissula pada rencana pembangunan jangka menengah dan rencana pembangunan jangka panjang yang mengarahkan semua aktivitas akademika untuk meraih peringkat A (unggul) dalam berbagai level baik di tingkat universitas, fakultas, dan prodi.
Ruhiyah dan iptek
Pada bagian lain penjelasannya, rector meyakini bahwa pendidikan yang menyentuh aspek ruhiyah dan penguasaan iptek adalah jawaban atas keresahan umat yang saat ini galau jika melihat putra putrinya tumbuh dalam lingkungan pendidikan yang bebas dan jauh dari nilai nilai agama. Penguasaan iptek juga menjadi pertimbangan serius dalam menentukan pilihan kuliah.
Karena ilmu pengetahuan menjadi begitu penting sedangkan teknologi mejadi faktor penentu dalam persaingan global. Dalam memperkuat penguatan aspek ruhiyah, ujarnya, Unissula bertindak strategis antara lain menyediakan sarana Pesantren Mahasiswa.
Diungkapkan, saat ini Pesantren Mahasiswa tersebut diisi oleh para hafiz Alquran, aktivis mahasiswa, dan kader kader pendakwah Islam dengan keilmuan yang tercerahkan. Oleh karenanya bukan sebuah kebetulan jika saat ini orang tua akan lebih merasa nyaman jika memercayakan pendidikan putra putrinya ke lembaga pendidikan tinggi yang berbasis Islam dengan strategi pendidikan yang kredibel.
Tentunya dengan harapan anaknya mendapatkan pendidikan agama sekaligus kompetensi unggul sesuai bidang masing-masing. Itulah yang ditawarkan oleh Unissula, universitas berbasis Islam dengan pengalaman pendidikan selama 57 tahun. “Semoga kami diberikan kekuatan dalam berkhidmad di dunia pendidikan tinggi mengkader calon calon pemimpin bangsa,” kata Prabowo.