Rabu 08 May 2019 14:26 WIB

Unair: Pernyataan Soegianto Sulistianto tak Wakili Kampus

Soegianto Sulistianto memprotes hasil Situng KPU lewat Facebook

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Logo Unair
Logo Unair

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Pusat Informasi dan Humas Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo menegaskan, pernyataan Soegianto Sulistianto, yang memprotes hasil Sistem Informasi Penghitungan Suara Komisi Pemilihan Umum (Situng KPU) hanya pendapat pribadi, dan tidak mewakili kampus. Dosen jurusan Fisika Unair tersebut belakangan kerap memprotes hasil Situng KPU lewat akun media sosial Facebook miliknya.

"Berkaitan dengan apa yang dia cuatkan ke media sosial, itu bukan menjadi urusan lembaga kami. Itu adalah pernyataan pribadi. Karena itu yang bersangkutan juga harus mempertanggungjawabkan hal-hal yang berkaitan dengan pernyataannya itu," kata Suko ditemui di Kampus C Unair, Jalan Ir Soekarno, Surabaya, Rabu (8/5).

Terkait keberadaan yang bersangkutan, Suko mengaku ada pihak-pihak tertentu yang berhasil menghubunginya. Artinya, kata dia, yang bersangkutan masih ada di sekitaran Surabaya, dan menjalankan aktivitas sebagaimana mestinya. Namun demikian, yang bersangkutan dua hari terakhir, tidak terlihat muncul di kampus tempat dia mengajar.

"Soegianto, tadi saya sudah koordinasi dengan beberapa pihak dan mengatakan yang bersangkutan sudah bisa dihubungi. Artinya, sebetulnya yang bersangkutan ada di Surabaya dan melakukan aktivitas seperti biasanya," ujar Suko.

Meski sudah bisa dihubungi, Suko menyatakan, pihak kampus belum mencoba secara formal untuk mengajak yang bersangkutan membicarakan masalah tersebut. Namun ke depannya, kata Suko, pihak kampus pasti mempertanyakan apa maksud dan tujuan yang bersangkutan mengunggah pernyataan di media sosial, meskipun itu bukan sikap resmi Unair.

"Kita juga berupaya untuk melakukan koordinasi. Tidak mungkin kita tidak menanyakan apa tujuannya, karena dia bagian dari masyarakat kampus di sini. Kami juga pasti mempertanyakan. Tetapi itu sekali lagi pendapat pribadi," kata Suko.

Terkait nama Unair yang turut terseret atas pernyataan Soegianto, Suko tidak mempermasalahkannya. Karena, kata dia, tetap saja pernyataannya bukan merupakan pernyataan kampus. "Ini kan karena dia mengajar di sini. Tapi kan perbuatan yang dilakukan tidak mewakili lembaganya, tapi diri pribadi," ujar Suko.

Sebelumnya, nama Soegianto mendapat perhatian kalangan netizen karena menuntut KPU menghentikan penghitungan suara di Sistem Informasi Penghitungan Suara Komisi Pemilihan Umum (Situng KPU). Melalui facebooknya, Soegianto mengklaim menemukan salah input sebanyak 57.794 suara dalam situng KPU.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement