Selasa 25 Jun 2019 14:10 WIB

ITS Pertahankan Juara Dunia Kontes Kapal Robot

Tim Barunastra ITS menjuarai International Roboboat Competition 2019 di Florida, AS.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yudha Manggala P Putra
Tim Barunastra Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mempersiapkan prototipe kapal Nala G.4 sebelum diperagakan di ITS Surabaya, Jawa Timur, Rabu (8/5/2019).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Tim Barunastra Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mempersiapkan prototipe kapal Nala G.4 sebelum diperagakan di ITS Surabaya, Jawa Timur, Rabu (8/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim Barunastra Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menjuarai ajang International Roboboat Competition (IRC) 2019 di Florida, Amerika Serikat (AS). Tahun lalu, Tim Barunastra ITS juga menjadi juara di ajang dan tempat yang sama.

Lead Official Tim Barunastra ITS, Sabillah Margirizki menjelaskan, sebelum bertanding di babak final, setiap tim kapal robot (roboboat) ini terlebih dahulu harus menjalani babak uji coba, dan babak kualifikasi.

"Dalam babak kualifikasi tersebut diikuti total peserta sebanyak 13 tim dari universitas dari berbagai negara," kata Sabillah melalui pesan singkatnya, Selasa (25/6).

Sabillah melanjutkan, di seluruh babak setiap kapal robot ini diharuskan menyelesaikan secara mandiri lima misi yang berbeda. Misi pertama bernama Autonomous Navigation. Dalam misi ini, kapal robot diharuskan masuk dan keluar pintu yang sudah ditentukan secara otomatis, dalam danau yang dijadikan arena lomba.

Masih didanau yang sama, berikutnya kapal robot harus menyelesaikan misi Speed Challenge. Kapal robot ini memasuki rintangan dan berputar balik di titik tertentu. “Kecepatan kapal perlu sangat diperhatikan dalam babak ini,” ujar Sabil.

Selanjutnya, misi yang ketiga yaitu Automated Docking. Pada misi ini, setiap kapal robot diharuskan menangkap frekuensi yang keluar dari tempat sandaran dan kapal robot. Selanjutnya kapal robot harus mampu bersandar pada tempat yang memancarkan frekuensi itu.

Misi berikutnya bernama Raise the Flag. Dalam misi ini terdapat semacam tujuh segmen yang menghadap ke langit dan menampilkan angka satu, dua, tiga, atau empat. Drone yang ada di atas kapal harus terbang secara otomatis untuk membaca angkanya. Kemudian data dikirim ke kapal dan kapal harus bersandar di nomor satu, dua, tiga, atau empat, sesuai info yang diperoleh dari drone.

"Misi terakhir bernama Find the Path yang mengharuskan kapal robot untuk masuk ke rintangan dari banyak bola dan memutari balik suatu titik yang kemudian keluar lagi dari rintangan berbagai bola itu," ujar Sabil.

Mahasiswi Departemen Statistika ITS tersebut mengungkapkan, pada babak kualifikasi, Tim Barunastra berada di posisi pertama dengan poin 4.000 lebih. Poin tersebut sangat jauh jika dibandingkan dengan tim yang berada di urutan kedua, yang hanya mengoleksi 1.034 poin. Seteleh melewati babak kuakifikasi, Tim Barunasta ITS lolos ke babak fibal dan bertanding dengan empat tim lainnya.

Secara berturut-turut peringkat dalam kompetisi dunia ini adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember di peringkat 1, Embry Riddle Aeronautical University asal AS di peringkat 2, Universitas Indonesia di peringkat 3, Hagerty High School asal AS di peringkat 4, dan VTEC asal Meksiko di peringkat 5.

Sabil menambahkan, kompetisi ini juga mensyaratkan seluruh tim untuk membuat paper, website, media sosial, mengunggah video tim untuk media branding tim, dan lain sebagainya. Dari penilaian semua itu, lanjut Sabil, Tim Barunastra berhasil menduduki posisi ketiga.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement